Seperti halnya Upacara Mepepada sebagai sebuah tradisi keagamaan yang telah ada dari zaman ke zaman seperti halnya dalam pelaksanaan kurban suci caru untuk keharmonisan alam ini;
Dimana penggunaan binatang / hewan kurban, dalam Manawa Dharmasastra V.40. disebutkan :
Tumbuh-tumbuhan dan binatang yang digunakan sebagai sarana upacara Yadnya itu akan meningkat kualitasnya dalam penjelmaan berikutnya.
Dalam periodesasi sejarah agama Hindu di zaman weda dikatakan bahwa :
Pada hakikatnya kurban yang dipersembahkan kepada dewa-dewa itu bersifat permohonan, yaitu mohon keuntungan-keuntungan bagi hari depan, sehingga kurban ucapan syukur bagi hal-hal yang sudah dialaminya tidak ada.
Dengan kurban itu mereka bermaksud untuk menggerakkan hati para dewa sehingga mereka berkenan mengabulkan permohonan yang diajukan bersamaan dengan kurban-kurban itu.Dan disebutkan dalam agama Hindu, ada dua macam kurban, yaitu :
- Kurban tetap, yang dilakukan tiap kali, pada waktu pagi dan sore, tiap bulan baru dan bulan purnama, tiap awal musim semi, musim hujan, dan musim dingin. seperti : yadnya sesa, tawur kesanga dll
- Disamping itu ada kurban berkala,yang dikurbankan jika ada keperluan, umpamanya kurban sama, aswameda atau kurban kuda, rajasuya, dan sebagainya.
Demikianlah seluruh kehidupan yang sarat dengan upacara-upacara keagamaan yang bertujuan sebagai permohoan kepada para dewata untuk kekuatan dan kesucian lahir bathin.
***