Pada hari suci ini, masyarakat biasanya mengaturkan upacara berupa
“Sesayut Dirgayusa” yang tujuannya untuk memohon keselamatan dirinya,
masyarakat dan dunia dan juga membersihkan semua bekas-bekas upacara, seperti penjor, treptepan (sanggar darurat yang terbuat dari bambu) dan yang lainnya.
Penjor-penjor yang menghiasi luar pekarangan rumah akan dicabut pada hari suci ini. Daun-daunan yang menjadi penghias penjor ini akan dibakar.
Demikian juga, bekas canang dan yang lainnya, semuanya akan dibakar. Asapnya akan membungbung ke angkasa. Asap ini akan menyampaikan berita ke para dewa di Kahyangan bahwa masyarakat Bali telah usai merayakan kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (kejahatan). sebagaimana disebutkan dalam sumber kutipan Yayasan Wikarman tentang Wariga Bali
***