Brahmana Gotra adalah para brahmana (pendeta) yang telah di dwijati dan disebutkan terlahir karena berdasarkan dari kelompok warga /klen /soroh / wangsa, misalnya:
- Warga Ida Bagus gelar pendetanya disebut Ida Pedanda,
- Warga Pasek pendetanya bergelar Sri Mpu,
- Warga Para Gusti pendetanya bergelar Rsi Bhagawan,
- Warga Sengguhu / waisnawa pendetanya bergelar Rsi Bujangga,
- Warga Bali Kuno pendetanya bergelar Dukuh dan lain sebagainya.
Demikian dijelaskan Brahmana Gotra dalam sejarah munculnya brahmana dukuh di Bali.
Pedande, Bagawan, Bujangga, Empu dan Dukuh tersebut diatas dalam pengertian orang suci (Agama Hindu) yang telah melaksanakan dwijati itu memiliki kedudukan sejajar dalam pandangan agama Hindu.
Keseluruhanya termasuk Pandita karena semua gelar dwijati itu baru boleh dipakai setelah melalui proses upacara Diksa.Dan secara universal, ketika menghadap tangkil, biasanya seluruh brahmana ini dipanggil dengan sebutan ”Ida Nak Lingsir” sebagai bahasa penghormatan yang mencerminkan ”kedekatan” antara umat dengan Sang Brahmana, karena prinsif ”Jun ngalih pancuran (Jun/tempat air- mencari mata air) harus dijadikan pegangan bagi umat untuk meningkatkan kesadaran rohani.
***