Ayu Anna

AYU ANNA, yaitu : "RASA", dalam kaitannya dengan Padewasaan (Ala Ayuning Dewasa), Rasa itu, dibagi menjadi dua yaitu : 
  1. Rasa-GALANG
  2. Rasa-SELANG
Untuk itulah diberikan petunjuk melalui "DEWASA", Ala-Ayuning Dina, Hari-Baik atau Hari-Buruk, untuk merencanakan melaksanakan suatu KEGIATAN apapun.
Mamang masalah
  • Utpeti/Lahir, 
  • Stiti/Hidup, 
  • Pralina/Mati, 
itu yakini kekuasaan Tuhan.
Makanya tidak ada DEWASA untuk :
  • Lahir
  • Hidup
  • Mati 
Namun untuk merencanakan usaha menjalani,kehidupan ini, ada tatanan WAKTU yang Baik, begitu pula untuk merencanakan pelaksanaan Upacara Yadnya Kematian, diberikan DEWASA atau LARANGAN, untuk melaksanakannya.

Contoh tentang Atiwa-tiwa, Pitra Yadnya, Ngaben, ada hari-hari yang Baik dan Hari-hari Larangan, untuk melaksanakannya.
Hari LARANGAN juga dibagi, 
  • Larangan karena Hari-Dewasa, karena Hari-Raya.
  • Larangan karena saat itu Desanya sedang melaksanakan "BERATA", atau Yasa-Kerti. 
Semuanya itu, yang menyangkut pelaksanaannya itu, karena "Memakai-SETRA, milik Desa Adat", maka diatur melalui AWIG-AWIG Desa. Begitulah Peran Desa adat di dalam menata "SUKERTA-TATA KRAMA"-nya.
.....Demikian kutipan dari Taksu Bali dalam salah satu komentar forum diskusi jaringan hindu nusantara (ref).
***