Rsi Gana adalah persembahan untuk menetralisir kekuatan alam yang dapat mengganggu areal pekarangan dan pemujaan yang pada saat melaksanakan Karya Agung Mamungkah dan Ngenteg Linggih disebutkan :
Bhatara Gana sebagai putra Dewa Siwa dengan sakti-Nya Dewi Parwati yang berfungsi sebagai Dewa Pemusnah rintangan. Dalam dasa nama, Dewa Gana disebut juga Awigneswara (Raja Pemusnah Rintangan).
Caru Rsi Gana bukan caru yang dipersembahkan kepada Dewa Gana, tetapi Bhuta kala,
Namun Dewa Gana dimohon kehadiran serta anugerah-Nya untuk mengubah kekuatan Bhuta Kala, yang cenderung merusak, menjadi kekuatan welas asih, yang melindungi serta memberikan kebahagiaan.Salah satu mantra pengastawa Sang Hyang Gana berbunyi :
Sarva visa vinasanam, kala drngga-drnggi patyam, parani rogani murcchantam, trivistapopajivanam.
artinya, semua racun (penyebab penyakit) menjadi netral, yang angker-angker hilang, setiap penyakit yang disentuh lenyap serta memasukkan kekuatan yang melindungi jiwa.
Namun dalam penyelenggaraan “upacara Rsi Gana”, Apakah Caru, Segehan, dan Tawur Itu ?? dalam salah satu dokumen forum diskusi jaringan Hindu Nusantara di Fb disebutkan;
Rsi Gana memang tidak pernah terlepas dari penggunaan caru sebagai landasan upacaranya, sehingga seolah-olah Rsi Gana itu sama dengan caru ~ kebanyakan orang menyebut dengan istilah “caru Rsi Gana”.
Upacara Rsi Gana bisa diikuti berbagai macam caru. Adapun jenis caru
yang mengikuti upacara Rsi Gana ini tergantung tingkatan Rsi Gana
bersangkutan.
- Rsi Gana Alit | digunakan apabila pekarangan ditimpa berbagai masalah..
- Rsi Gana Madya diikuti dengan caru pancasata.
- Rsi Gana Agung diikuti dengan caru pancakelud.
Jadi, pelaksanaan upacara Rsi Gana adalah bertujuan untuk memuja
Dewa Gana Pati atau Ganesa yang merupakan Dewa Penguasa para Gana atau
para abdi Dewi Durga, Dewa Siwa, dan Gana Pati sendiri.
***