Bali, sebuah pulau yang amat angker

Bali sebenarnya pulau yang amatlah angker apalagi saat kajeng kliwon bisa2 terdengar suara hi..hi...hi.. di malam hari,
Maka dikatakan sewajarnya kita dan juga teman-teman pendatang atau krama tamiu dapat melaksanakan upacara mesegeh, caru dll untuk keharmonisan dan keseimbangan alam Bali ini.
Juga Ganesa sebagai Wigna, yaitu penghalang gangguan yang oleh Sekte Ganapatya disebutkan :
karenanya, patung Ganesa perlu diletakkan pada tempat - tempat yang dianggap bahaya (angker).
Dengan demikian, semoga nafkah yang kita cari selama ini di pulau Bali,
dapat juga seimbang dan berguna bagi kesejahteraan keluarga kita juga.
rahayu lan labda karya.
Sebuah tempat yang sangat angker juga diyakini memiliki dimensi niskala yang bertuah untuk berbagai hal seperti misalnya :
  • Meskipun kuburan sejatinya merupakan areal yang disucikan, toh secara umum masyarakat menganggap tempat semacam itu sebagai tempat angker entah itu di dunia Timur maupun Barat sekalipun. 
    • Seperti contohnya, jika ada bayi yang menangis tiada henti-hentinya, maka orangtua si bayi biasanya mencolek tanah Kuburan Dadong Guliang. Begitu tanah kuburan dioleskan ke dahi si bayi, biasanya spontan tangisnya akan reda.
  • Dalam kisah mistis patung polisi yang terlihat berdiri di depan pintu masuk Pura Dalem di Banjar Jasri dikatakan bahwa sekarang ini banyak warga yang akan mengikuti tes masuk polisi, intel dan hakim, terlebih dahulu melakukan persembahyangan di sini.
  • Mahakala sebagai pemimpin semua makhluk halus, kasar, aheng dan angker ciptaanNya menjadi bawahannya.
  • Dalam sejarah Pura ErJeruk dimana dahulu air dari buah jeruk sakti yang bernama juwuk linglang diceritakan diminum oleh Rsi Markandeya beserta pengikutnya dalam memulihkan kondisi tubuh setelah merabas Hutan Alas Angker Payangan.
  • Jika terdapat di tempat-tempat angker seperti tukad tenget dikatakan dapat menggunakan mantra mrtyunjaya yang sangat efektif untuk dapat terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
  • Dll.
***