Juwuk Linglang

Juwuk Linglang adalah pohon jeruk dalam mitologi Bali yang konon diceritakan hidup hanya di dunia gaib yang dapat mengobati penyakit non medis dan juga dapat menghidupkan (urip) mahkluk apapun juga; 
Namun diyakini bahwa orang yang bisa memiliki buah jeruk ini merupakan orang pilihan.
Sampai saat inipun kisah pohon jeruk ini banyak diceritakan seperti halnya :
  • Dalam sejarah Pura ErJeruk dimana dahulu air dari buah jeruk sakti inilah diceritakan diminum oleh Rsi Markandeya beserta pengikutnya dalam memulihkan kondisi tubuh setelah merabas Hutan Alas Angker Payangan.
  • Sedangkan dalam Peplajahan Idup untuk benda gaib di Bali & fungsinya, Juwuk linglang disebutkan merupakan sejenis jeruk purut yag terdapat di alam gaib .untuk menyembuhkan penyakit non medis.
Sebuah kisah perjalanan seorang Pandita yang bernama Ida Resi Sagening yang datang ke daratan Bali dan bermukim di Munduk Guling Klungkung yang dalam penjelasan dikatakan bahwa :
Di tempat ini beliau banyak punya pengikut. Sang Resi kena fitnah dan dikatakan akan merebut kekuasaan raja di Linggarsapura. Sang Resi pun mau dihukum mati.
Untuk menghindari hukuman itu, Ida Resi Sagening pindah ke Bukit Asah diiringi oleh sisya-sisya (murid-murid-red)-nya. 
Di Bukit Asah inilah beliau membangun pasraman. Atas petunjuk niskala yang diterima oleh Ida Ratu Ngurah Wayan Sakti agar Pura Puncak Asah di-pralina. 
Karena demikian halnya Ida Resi Sagening mohon dibuatkan Siwapakarana dan disimpan di Pasraman Taman Sari. Di pura inilah juga Ida Resi Sagening mencapai moksha.
Upacara Pujawali di Pura Luhur Pucak Sangkur ini pada hari Budha Kliwon Sinta yaitu Rerainan Pagerwesi
Pada hari raya ini dipuja Batara Siwa sebagai Sang Hyang Paramesti Guru yaitu memuja Tuhan sebagai Maha Guru alam semesta. 
Jadinya sesuai dengan yang di Pura Pucak Sangkur yaitu Tuhan sebagai Hyang Siwa Pasupati.
Di sini ada bentang persekutuan gugusan kelompok Gunung Sanghyang-Gunung Lesong-Gunung Pucuk serta gugusan kelompok Gunung Adeng-Gunung Pohon - Gunung Tapak yang berada di sisi selatan Danau Tamblingan dan Danau Buyan. 

Lalu ada lagi persekutuan gugusan kelompok Gunung (Pucak) Bon-Gunung (Pucak) Mangu/Pangelengan - Gunung (Pucak) Sangkur berada di sebelah barat Danau Buyan. 

Pucak Mangu sendiri memiliki pasanakan (berkerabat) dengan Pucak Sangkur dan Terate Bang. 
Uniknya, masing-masing gugusan kelompok gunung itu memiliki satu palinggih pangayatan (semacam perwakilan) di Pura Pucak Mangu di ujung ketinggian puncak Gunung Mangu.
Hal yang unik dan menarik dari kawasan ini adalah keberadaan juuk linglang (sejenis jeruk) yang terletak di utama mandala. 
Jeruk yang konon keberadaannya telah ratusan tahun ini memiliki cerita tersendiri. Untuk saat ini juuk linglang hanya menjadi legenda yang sering diceritakan dalam drama gong. Namun, legenda itu dianggap nyata oleh masyarakat setempat.
Sebelum dilakukan rehab pura sekitar tahun 2004-2005 lalu, jeruk dengan ukuran batang besar ini berada persis di tebing pada bagian samping lokasi pura yang saat itu masih sempit. 
Namun, ketika dilakukan penimbunan timbul pawisik agar jeruk ini tidak dimatikan. Akhirnya dibuatkan lubang yang bertrali agar jeruk ini dapat terus tumbuh. 
Uniknya batang kecil yang muncul sering hilang dan timbul kembali pada waktu tertentu.
Masyarakat sangat meyakini juuk linglang memiliki khasiat tertentu yang sifatnya ajaib. Dari buah, daun hingga kulit batang diyakini ampuh menyembuhkan berbagai penyakit, baik medis maupun nonmedis. 
Penanganan penyakit nonmedis paling banyak.  

Namun buah dari jeruk ini sukar untuk didapatkan dan konon tidak semua orang bisa mendapatkan sebagaimana halnya memetik buah jeruk biasa. 

Diyakini orang yang bisa memiliki buah jeruk ini merupakan orang pilihan.
Para pemedek biasanya merasa sangat beruntung ketika melihat batang kecil dengan beberapa helai daun menyembul ke permukaan. 
Sebab, tidak semua pemedek beruntung melihat keberadaannya yang sering hilang tersebut. Masyarakat setempat yang sering mengamati keberadaannya pada mulanya merasa heran ketika jeruk itu hilang.
Saat tertentu jeruk ini menghilang dan dalam waktu yang sulit diketahui muncul kembali dengan posisi dan kondisi yang sama ketika menghilang.
***