Jyotir

Jyotir artinya sebuah cahaya menuju jalan terang.

Dalam pelaksanaan upacara yadnya dan mantra yang digunakan disebutkan pengertian dan tujuan penggunaan dari kata tersebut yaitu :
  • Dalam melakukan upacara yadnya, dimana wariga atau juga disebut jyotisha digunakan sebagai pedoman agar tujuan yajna dapat tercapai dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
  • Dalam Samadhi dengan menggunakan bantuan sinar, kemudian sinar tersebut di pusatkan pada cakra-cakra yang ada pada tubuh manusia.
  • Jyotir gamaya dalam mantra permohonan yang memerintah Tuhan disebutkan artinya yaitu :
Jyotir gamaya, tuntunlah hamba ke jalan terang. Mrtyor ma, janganlah biarkan hamba berada di dalam (perputaran tanpa akhir) kematian. Amrtam gamaya, bawalah hamba pada kekekalan.

Mantra ini menjadi penting karena memiliki pesan yang sangat indah, tinggi, dan mendalam, yang ia adalah bukan sekadar doa, tetapi sekaligus perenungan spiritual, sekaligus meditasi, yaitu bermeditasi pada tujuan hidup seperti yang disebutkan di dalam kitab Upanisad ini. 
Juga, sekaligus perenungan spiritual karena ia merupakan perenungan "mulat sarira", yaitu "perjalanan spiritual" memasuki gudang harta karun sang diri sejati.
Tentu saja masih banyak yang memakai mantra ini hanya sebagai formalitas pelengkap doa setelah sembahyang sehari-hari yang dilakukannya. 
Formalitas hafalan mantra Veda seperti itu bukanlah perenungan, ia bukan pula meditasi, melainkan hanya dan hanya formalitas "ramah tamah" dengan Tuhan.
Mereka yang mencari "sejatining urip", mereka yang mencari "sangkan paraning dumadhi", mereka yang mencari sang diri sejati, maka mereka akan menjauhkan dirinya dari "penyalahgunaan mantra-mantra Veda dan Upanisad" dalam bentuk hanya untuk formalitas "beramah tamah dengan Tuhan". 
Tentu saja para Maharesi menuliskan mantra-mantra Veda tersebut bukanlah demi melihat umatnya berformalitas dengan Tuhan secara lebih baik, melainkan agar umatnya dapat bermeditasi dengan Tuhannya dengan cara lebih baik dan lebih mantap.
***