Lontar Putru Pasaji

Dalam lontar Putru Pasaji ini disebutkan ada ikan/daging yang dilarang untuk dijadikan persembahan,
karena akan menghilangkan kesucian sehingga nantinya akan kembali pada alam papa dan neraka (bhur loka). 
Dalam upacara Pitra Yadnya yang juga disebutkan dalam lontar ini ada banyak jenis ikan yang dapat dijadikan persembahan kepada sang pitara. Lamanya kesenangan yang dapat diberikan oleh masing-masing ikan berbeda. 
  • Ikan laut kualitasnya paling rendah karena dapat memberikan kesenangan hanya selama satu bulan.
  • Sedangkan ikan/daging yang kualitasnya tertinggi adalah badak, karena akan dapat memberikan kesenangan selamanya di sorga (swah loka). 
Dalam lontar ini disebutkan juga nama beberapa gunung seperti: 
  • Gunung Malaya, 
  • Suktiman, 
  • Wreksawan, 
  • Himawan, Makuta, dan 
  • Nindana 
yang harus dilalui oleh para pitara menuju sorga. 

Pada gunung-gunung itulah tempat penyiksaan para pitara yang berdosa menunggu untuk dientas agar bisa masuk sorga. 

Pitara yang telah dientas kemudian masuk sorga memperoleh penyambutan yang luar biasa dari makhluk-makhluk kahyangan. 

Dengan diantar oleh burung kahyangan, Sang Wimana, sang pitara dapat menyaksikan keindahan masing-masing sorga. 

Alam Sorga disebutkan ada banyak seperti: 
  • Iswarapada, 
  • Brahmaloka, 
  • Budhaloka, 
  • Wisnupada, 
  • Swarga Manik, 
  • Sri Manuh, 
  • Indrapada, 
  • Darapada, 
  • Wilasatya, 
  • Siwapada, 
  • Ganda Langha Jandewa Pralabda, dan lain-lain. 
Sorga-sorga itulah tempat bagi atma yang telah dientas dan sesuai dengan pekerjaannya di bumi ketika masih hidup. Misalnya, 
  • ketika masih hidup dia suka belajar, menggubah kidung, pralambang, akan tinggal di Swarga Manik, yaitu kahyangan Sanghyang Saraswati
Amanat dari Lontar Putru Pasaji ini adalah agar keluarga yang ditinggalkan segera melaksanakan upacara bagi yang meninggal, agar tidak berlama-lama menderita dan bisa segera masuk sorga. 

Dalam melaksanakan upacara agar dipilih ikan/daging yang dianjurkan agar dapat memberikan kesenangan kepada para pitara di sorga. 

Sesorang jika telah berhasil melaksanakan upacara terhadap orang yang telah meninggal dunia, ia akan memperoleh pahala dari pelaksanaan upacara itu. 
Ada empat pahala yang akan dinikmati, seperti: 
  • saksi, 
  • bhakti, 
  • sura, dan 
  • wira. 
Lebih-lebih jika upacara yadnya itu dilaksanakan dengan didasari hati yang suci dan tulus ikhlas.
Alih Aksara Dan Alih Bahasa Lontar Putru Pasaji sebagai konsep - konsep budaya Bali
***