Tamak

Tamak adalah sifat yang sangat rakus dan serakah yang dapat membuat seseorang menjadi tidak bahagia dan sengsara. 

Dimana dalam kitab Sarasamuçcaya, 9 dikatakan bahwa ;
Bila ada orang berkesempatan menjadi orang (manusia), ingkar akan pelaksanaan Dharma; sebaliknya amat suka ia mengejar harta dan kepuasan nafsu dan berhati tamak; orang itu disebut kesasar, tersesat dari jalan yang benar. 

Seperti halnya dikisahkan dalam sundara kanda;
Rahwana merupakan pribadi yang tamak dan terlalu ingin menjadi budak dari nafsu. 
Ia melupakan apa yang ia pahami tentang dharma sehingga apa yang menjadi keinginannya untuk dapat hidup berbahagia tidak tercapai.

Di zaman kaliyuga ini disebutkan ketamakan sebagai penyebab dunia ini manjadi kacau, bisa merajalela menyakiti, merampok, memperkosa, membunuh sesama manusia yang tidak berdosa, aneka rupa kejahatan di muka bumi, yang berlaksana benar mati, yang sombong hidup dan mendapatkan kesenangan, tamak, bersifat kejam.

Dan lihatlah burung bangau yang berjalan sangat cepat di air.
Namun ketika burung bangau ini sedang berjalan maka ia tidak dapat menangkap ikan.
Ketika burung bangau ini ingin menangkap ikan maka ia akan berdiri dengan tenang dan tidak bergerak sama sekali.

Begitu juga, jika kita berjalan dengan ketamakan, kesombongan, keangkuhan, kemarahan, dan sifat negatif lainnya, maka kita disebutkan tidak akan pernah bisa mendapatkan kebenaran, kebajikan, dan kedamaian.

Dalam salah satu wacana pencerahan Hindu Dharma (ref) dikatakan bahwa :
Selama manusia menyombongkan diri dengan keangkuhan maka tidak akan ada yang mencintai mereka bahkan pasangan dan anak mereka. 

Dan lebih lanjut dikatakan, engkau harus melepaskan ego dan keangkuhanmu, bahkan untuk disayangi oleh keluargamu sendiri. 
Engkau pastinya akan menderita kesedihan dan kesengsaraan selama engkau cepat marah. 
Hanya ketika engkau melepaskan amarahmu, engkau dapat menjadi bahagia. 

Selama engkau masih terus meningkatkan keinginanmu maka engkau akan terus menginginkan apapun juga. 
Kendalikan keinginanmu, engkau akan mencapai kesejahtraan. 
Karena ketamakan membuat seseorang menjadi tidak bahagia dan sengsara. 

Ketika ketamakan dan sifat kikir dilepaskan, engkau dapat masuk pada kehidupan yang menyenangkan dan penuh kedamaian. 
Umat manusia, seluruh dunia dan benda-benda di dalamnya saling berkaitan dalam ikatan cinta kasih. Tuhan adalah cinta kasih dan bersemayam di dalam hati setiap orang sebagai perwujudan dari cinta kasih. 
Berdasarkan kebenaran ini maka kita berdoa, "Samastha-Loka-Sukhino Bhavanthu" (Semoga semua makhluk hidup di dunia berbahagia). [Divine Discourse, July 17, 1997]
***