Bima adalah anak kedua dari keluarga Pandawa;
Bima memiliki arti “mengerikan” dalam bahasa sansekerta.Mungkin hal ini karena Bima memang memiliki perawakan yang besar diantara saudaranya yang lain.
Tak heran, Bima menjadi panglima perang dalam perang Baratayuda, memimpin tentara Pandawa.Bima diceritakan memiliki sifat gagah berani, teguh, kuat, jujur, tabah, dan patuh.Selain itu, Bima dikenal sebagai tokoh yang to the point, tidak suka basa-basi.
Dikisahkan juga bahwa Bima adalah titisan Bayu, dewa angin, yang menjelma menjadi Pandu saat menikahi dewi Kunti.
Bima mahir menggunakan senjata gada yang terkenal dengan nama Rujakpala, tidak ketinggalan senjata lainnya, yaitu kuku Bima, yang dinamakan Pancakenaka.
Pada perang Baratayuda, Bima adalah tokoh penutup perang yang berhasil membunuh Duryodana, pemimpin tertinggi Kurawa.
Bima memiliki anak dari perkawinannya dengan Dewi Arimbi yang bernama Gatotkaca.Bima memiliki sifat Giri yang artinya konsisten, teguh bagaikan gunung tak tergoyahkan tetapi tetap memberikan kesejukan.Sifat konsisten dan kuat yang dimiliki Bima terlihan saat perang Bharatayuda.
“Saat perang Bharatayuda bima berhadapan dengan Dursasana ia teringat dengan sumpahnya kepada Drupadi.
“Saat perang Bharatayuda bima berhadapan dengan Dursasana ia teringat dengan sumpahnya kepada Drupadi.
Bima menyerang Dursasana dengan gencar dan ia berhasil membunuh Dursasana sesuai dengan sumpahnya. Lalu ia membawa sisa darah Dursasana untuk dipakai keramas oleh Drupadi.
Selain itu saat Bima juga telah berhasil membunuh Duryudana.Pertandingan Bima dan Duryudana berlangsung sangat seru.Pada saat pertandingan berlangsung Krisna memberi isyarat kepada Bima untuk mematahkan paha Duryudana. Bima menjadi teringat akan sumpahnya yaitu akan mematahkan paha Duryudana.
Lalu kesempatan itu muncul dan Duryudana pun rebah.Baladewa yang menyaksikan hal tersebut langsung menegur Bima bahwa perbuatannya itu menyalahi aturan permainan Gada karena dilarang menyerang bagian bawah perut.
Lalu Krisna berkata bahwa Bima sengaja melakukan itu karena Duryudana banyak memiliki dosa, dan Bima telah bersumpah akan mematahkan paha Duryudana atas perlakuannya yang senonoh terhadap Drupadi dan Duryudana juga telah terkena kutuk dari Rsi Metriya, agar pahanya dipatahkan oleh musuh karena penghinaannya terhadap rsi tersebut”.
Demikian dikisahkan Bima sebagai salah satu dari Panca Pandawa sebagaimana disebutkan dalam Hindu Dharma yang termuat dalam kisah Epos Mahabharata.
Dan sebagai kisah petualannya juga dikisahkan sebagai berikut :
- Dalam Wanaparwa, diceritakan Bima yang gagah tidak mampu mengangkat ekor dari dari Hanoman.
- Dalam memperdaya musuh (Musuh Wenang Linyokin), Bima terlihat seperti seekor gajah.
- Kisah Bima menyamar sebagai juru masak dan pegulat termuat dalam wirata parwa dalam pembuagan di hutan.
- Dalam salya parwa, dikisahkan walaupun Bima direbut oleh banyak raksasa chandra bhairawa namun Bima tetap menang.
- Dalam kisah akhir hidupnya, Apsara yang merupakan abdi di surga mengungkapkan bahwa Bima semasa hidupnya memiliki sifat yang jujur apa adanya tetapi terlalu sering dirinya dikuasi oleh kroddha yang hendaknya perlu dikendalikan.
***