Dimana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia on line, kata waskita berarti memiliki ketajaman pengelihatan rohani; mampu melihat kejadian di masa lalu-masa sekarang-masa akan datang dimana saja;
Jadi tidak terbatas ruang dan waktu.
Ibaratnya kita hidup di alam liar, seperti halnya diceritakan tikus kecil sebagai wahana Dewa Ganesha;
Bahkan kedatangan awan mendung membawa hujan badai yang masih ada berkilo-kilo meter jauhnya pun sudah mereka ketahui.Gajah itu dikatakan adalah contoh hewan besar yang waskita, karena mereka mampu mendengar dengan seksama memakai kedua telinganya.
Karena itu mereka dianggap sebagai hewan peramal di alamnya."
Setelah mereka cukup mendapatkan air, maka sumur kecil itu mereka tinggalkan untuk tempat minum hewan-hewan lainnya.
Orang sejenis ini tidak bisa disangkal lagi; beliau adalah “Orang Suci”, orang yang dalam kesehariannya hidup seperti manusia umumnya; bisa haus, lapar dan sebagainya.
Tidak sembarangan berbicara, berpendapat apalagi meramal. Berbicara dan berpendapat jujur apa adanya; kalau diminta dan dianggap perlu.
Karena mereka memiliki tejaman pengelihatan rohani; mampu melihat kejadian di masa lalu-masa sekarang-masa akan datang dimana saja; jadi tidak terbatas ruang dan waktu.
Dalam meditasinya. beliau dengan mudah mencapai Samadhi;
Kesadaran Rohani; hingga mencapai Alam Abadi; Alam Tuhan yang memang sulit dicapai orang.
Orang Suci seperti itu kita kenal sebagai Jiwanmukti. Manusia Sempurna menurut Hindu
“Anda mengetahui, Guru Sejati yang asli, adalah Guru Sejati yang mencapai pencerahan sempurna, harus dapat hadir di mana-mana pada waktu yang sama; itu merupakan surat identitas satu-satunya.
Artinya
Dia harus mampu tampil di tempat yang berbeda pada saat yang sama” (Supreme Master Ching Hai; Kunci Mencapai Pencerahan Seketika 4; hal 137)
Yang dimaksud; beliau memiliki badan (halus) jelmaan yang sangat banyak; sehingga bisa tampil dimana-mana.
Sehingga untuk mampu mencapai Samadhi (puncak dari Astangga Yoga) membutuhkan seorang Guru Sejati seperti itu;
Guru yang memiliki kemampuan untuk itu. .
Maksudnya Guru yang mampu menghantarkan kita sampai ke Kesadaran Rohani (Samadhi) melalui diksa/inisiasi.
Dan Setelah mencapai Samadhi dalam diksa; patut dilanjutkan dengan tekun berlatih.
Demikian ditambahkan dalam keterangan Jiwanmukti, manusia sempurna menurut Hindu (ref) yang selalu memiliki ketajaman dalam penglihatan rohani.