Munggah Deha

Munggah Deha adalah proses pendewasaan diri yang dalam Hindu di Bali biasanya ditandai dengan upacara menek kelih.

Pendewasaan berasal dari kata dewasa, artinya kita bukan kanak-kanak lagi.

Dan karena semuanya itu merupakan sebuah proses untuk dapat kita mendewasakan diri.
Di Bali, proses pendewasaan diri ini juga diibaratkan dalam membuat sebuah karya seni.

Sebenarnya hidup kita ibarat kayu & amplas,
kita bagaikan kayu dan perjalanan hidup ini ibarat sebuah amplas.

Terkadang perjalanan hidup ini selalu menggesek, & menyakiti kita,
sakit memang & terluka pula,
tapi lihatlah sebuah kayu akan mengkilap ketika kita di gosok dengan amplas.

Seperti itulah diri kita,
sebenarnya hati kita akan berkilau karena kesabaran atas rasa sakit yang kita tanggung.

Jika tiba saatnya nanti, kita akan menjadi berkilau,
***
Demikian pula halnya ketika manusia itu telah dewasa;
Manusia hendaknya telah matang baik dalam unsur biologis maupun secara psikis. Hal ini ditandai dengan mampunya manusia untuk berpikir serta bertindak secara lebih bijak, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain. 
Pada tahap dewasa, manusia memiliki keinginan untuk mengembangkan kemampuan atau mengasah soft-skill yang telah dimilikinya. Adapula manusia mencari kebisaan baru sesuai dengan keinginannya.

Banyak diantara manusia yang telah menginjak dewasa, namun masih terbelenggu jiwa serta pikirannya; seakan-akan mereka masih kanak-kanak. 

Mereka tidak bisa membuat keputusan yang bijak, menyalahkan keputusan dirinya kepada orang lain, mementingkan kepuasan diri sendiri dalam keputusan untuk orang banyak, tidak terima kritik, mendahulukan perasaan dibandingkan dengan rasionalitas, haus akan pujian dan masih banyak lagi permasalahan lainnya.

Mulai kenali diri

Pada proses pendewasaan, manusia terkadang tidak mengenali dirinya sendiri. Bahkan, ada juga manusia yang terombang-ambing dengan pencarian jati diri yang tidak kenal ujungnya sehingga proses berpikir serta bertindak tidak matang atau tidak rasional sama sekali. 
Pemuasan nafsu dijadikan modal dalam berpikir serta bertindak sehingga seringkali perilaku mereka tidak mencerminkan manusia dewasa.

Proses pengenalan diri sendiri dapat dilakukan melalui perenungan ataupun dibantu dengan orang lain. 

Dengan mengenali diri sendiri kita dapat mengetahui siapa kita sebenarnya dan apa tujuan kita. Kita dapat mengetahui kekuatan serta kelemahan dan peluang serta tantangan yang dapat kita pergunakan dalam melakukan kegiatan sehari-hari.