Apabila tidak mengikuti arahan ini dalam pembangunan budaya Bali di masa datang disebutkan kurang membawa hoky atau bisa sial.
Di Bali Rumah adat harus sesuai dengan aturan ajaran Asta Kosala Kosali. Rumah adat Bali harus memenuhi aspek Tri Hita Karana yaitu pawongan manusia, penghuni rumah, pelemahan lokasi lingkungan dan yang terakhir parahyangan.
Pada umumnya rumah Bali di penuhi dengan pernak-pernik hiasan, ukiran serta warna yang alami lalu patung-patung simbol ritual.
Terkadang, bangunan rumah adat Bali terpisah-pisah manjadi banyak bangunan-bangunan kecil-kecil dalam satu area yang disatukan oleh pagar (penyengker) yang mengelilinginya.
Dan sebagaimana juga diceritakan dalam kisah Mahabharata,
Pada zaman dahulu Bhagawan Wiswakarma dimintai bantuan oleh Krisna untuk membangun kerajaan barunya.
Dalam kisah tersebut, hanya Wismakarma yang bersatu sebagai dewa kahyangan yang bisa menyulap laut menjadi sebuah kerajaan untuk Krisna.
Kemudian secara turun-temurun oleh umat Hindu utamanya di Bali, Beliau dianggap sebagai dewa arsitektur sebagaimana disebutkan Asta Kosala Kosali Arsitektur Bali, Fengshui Membangun Bangunan di Bali yang sesuai dengan landasan filosofis, etis, dan ritual dengan memperhatikan konsepsi perwujudan, pemilihan lahan, hari baik (dewasa) membangun rumah serta pelaksanaan yadnya.
***