'Buka!' yang termuda di antara mereka mengatakan. "Kami ingin melihat Dewa Wisnu. 'Dua penjaga Jaya dan Wijaya yang melihat keganjilan dengan bertelanjang dada ini, menghentikan anak-anak itu untuk masuk ke Vaikunta.
“Tidak’ Dewa Wisnu sedang beristirahat” sahut Jaya dan Vijaya.
“Kami sudah melakukan perjanjian” jawab anak lainya dengan cepat.
“Tidak’ Dewa sedang beristirahat” tangkas Jaya dan Vijaya.
Keempat anak yang tampak tertua menatapnya sengit,
"Apakah Anda tahu siapa kita? Saya Sanaka. Itulah Sanatana, Sanandana dan sanatkumara, Anda tahu siapa kami?? Kami adalah Kumaras, Anak Dewa Brahma” tegas SanakaAnak-anak Brahma yang sangat marah kemudian mengutuk Jaya dan Vijaya, Lanjut Sanaka “ Anda bukan lagi Dewa. Anda akan lahir di bumi sebagai manusia biasa dan hidup seperti orang biasa ...”
Dan beberapa saat kemudian Dewa Wisnu pun keluar, meminta maaf kepada anak-anak Dewa Brahma atas perilaku dari Jaya dan Vijaya, tetapi kutukan terlanjur terucap, kutukan akan dicabut ketika Jaya dan Vijaya dalam bentuk manusia mati di tangan Dewa Wisnu. Terdiam sejenak kemudian Dewa Wisnu memberikan jalan terbaik untuk Jaya dan Vijaya sebagai musuh??..
Kutukan macam apa ini?? bagaimana kami mempunyai pikiran untuk memusuhi anda Dewa..” sela Jaya dan Vijaya
Dewa Wisnu pun tersenyum,”Apakah anda tahu, anda lebih memikirkan musuh dari pada teman-teman anda, dengan menjadi musuh’… maka kalian akan selalu memikirkan tentang diri saya”.
Demikianlah diceritakan dalam kisah Waraha Awatara di masa Satyayuga dimana Jaya dan Vijaya ketika iti tidak mempunyai pilihan selain untuk menyetujui ini. Kedua penjaga ini kemudian lahir sebagai saudara kembar bernama Hiranyakashyap (hirayakasipu) dan Hiranyaksha (hiranyaksa) yang akhirnya dimusnahkan oleh Narasinga Awatara.
***