Persia

Persia adalah sebutan bangsa Arab untuk bangsa Iran.
Dimana dalam peradabannya sebagaimana tercatat dalam motif hias nekara yang ditemukan di Bali,
Hiasan burung merak kerapkali terdapat di kursi singgasana para raja yang dipandang sebagai simbol keabadian dan kemuliaan.
Daerah Persia sekarang dikenal sebagai dataran tinggi Iran. Penduduknya sebagian besar ialah bangsa Medes.

Bangsa asli Persia datang ke daerah jazirah arab itu dan daratan Asia Tengah sekitar tahun 900 SM. 
Dimana pada zaman dahulu, mereka menyerang bangsa Arya di perbatasan gurun Iran, dan kemudian berdiam di daerah Fars yang dikelilingi oleh pegunungan dan gurun. 
Dengan demikian, mereka mudah menahan serangan Bangsa Assyria. Bangsa Persia dikenal sebagai petani dan pemelihara kuda. Mulanya mereka mengalami kesukaran dalam mengolah tanah. Mereka harus membuat terowongan panjang untuk mengalirkan air ke daerah pegunungan. 

Bangsa Persia mempunyai beberapa orang raja yang terkenal mulai tahun 836 SM. Salah seorang di antaranya ialah Cyrus Agung. Istana kerajaannya dikenal dengan sebutan Istana Persipolis.

Diceritakan, Raja Cyrus gemar berperang, dan berhasil menguasai daerah yang luas mulai dari Mesir di Afrika sampai ke daerah perbatasan India
Kerajaan pertama yang ditaklukkan Cyrus ialah Kerajaan Medes, Lydia, dan akhirnya Babilonia. Cyrus akhirnya terbunuh dalam peperangan. 
Cambyses meneruskan usaha ayahnya menaklukkan Mesir. Setelah Cambyses meninggal terjadi pemberontakan, tetapi dapat dipadamkan oleh Darius. 
Pada masa pemerintahan Darius (550-486 SM), Persia mengalami masa kejayaannya. Wilayah kerajaannya meliputi seluruh daerah Tirnur Tengah. Luasnya lebih besar daripada daerah kekuasaan Kerajaan Macedonia pada masa pemerintahan Aleksander Agung atau Kerajaan Romawi Kuno. 
Bangsa Persia merupakan penguasa yang baik. Kerajaan mereka dibagi dalam beberapa satrap (gubernur). 
Tiap satrap mengawasi 20 provinsi. Jalan-jalan yang mulus banyak dibangun untuk memperlancar hubungan antar daerah. 
Salah satu di antaranya ialah Jalan Raja yang membentang dan Susa ke Sardis. Jaraknya sekitar 1.600 mil. Tiap 40 mil ada tempat pemberhentian untuk mengganti kuda. Perintah raja dapat disampaikan dalam waktu seminggu untuk jarak 1.600 mil. 

Konon Bangsa Persia membangun tambang perak dan memperbaiki saluran yang pernah digunakan oleh kapal Hatshepsut yang berlayar dan Laut Tengah ke Laut Merah. Mereka juga membangun kuil-kuil besar seperti bangunan di Babilonia dan Assyria. 

Bangsa Persia mengenal alphabet yang terdiri dan 39 huruf. Mereka belajar Astronomi dan bangsa Babilonia. Bangsa Persia mengikuti ajaran Zoroaster yang hidup sekitar 600 SM. 
Ajaran itu ada hubungannya dengan ajaran Hindu
Menurut ajaran Zoroaster hidup adalah peperangan antara kebaikan dan kejahatan (asubhakarma). 
Di satu sisi ada Dewa Perusak (Ahriman) dan Dewa Kebijaksanaan (Ahuramazda). 

Dengan menolong Ahuramazda memerangi Ahriman, seorang pemeluk ajaran Zoroaster akan menemui kehidupan yang baik. Penganut Zoroaster harus ramah,jujur, tulus, dan bersahabat dengan sesamanya, juga dengan hewan. 
Jika penganut Zoroaster yang baik meninggal, ia dapat melewati api yang ada di antara dunia dan surga tanpa terluka. Untuk mereka ada sebuah jembatan lebar (titi ugal-agil) yang menghubungkan dunia dan surga.
Sebaliknya, orang yang jahat tidak pernah sampai di surga, karena jatuh. Mereka menjumpai jembatan yang sangat sempit, yang sukar sekali dilalui. 
Raja-raja Persia yang terkenal adalah penganut ajaran Zoroaster. Bahkan Darius dalam salah satu prasastinya mengatakan Atas kehendak Ahuramazda yang memilih aku dan nienjadikan aku raja seluruh dunia. 

Raja Persia lainnya, Ataxerxes I, mengeluarkan kalender baru dengan nama-nama dewa Zoroaster sebagal nama-nama bulannya. Beberapa dari ajaran Zoroaster dipakai oleh Bangsa Romawi dalam pemujaan Dewa Mithras. 

Demikian dikisahkan dalam catatan sejarah Mesopotania, Assyria dan Persia;
Dimana Bangsa Persia akhirnya ditaklukkan oleh orang Islam pada abad ke-7.
***