Pasrah adalah kata kerja pasif yang bermakna menyerahkan segalanya kepada Tuhan karena ia sudah tidak berdaya lagi, atau telah menyerah kalah, tidak mampu melawan lagi.
Seperti halnya istilah kata "Depang keto" yang di Bali artinya pasrah tak berdaya..!
Dalam perbedaan antara kata pasrah dan berserah diri disebutkan;
Masalah boleh datang, tetapi jangan jadikan diri kita sebagai orang yang pasrah.
Karena terkadang sesuatu yang dibiarkan bisa saja sebagai penyebab dari sebuah kekalahan.
Dan jika saat ini sepertinya kamu dalam keadaan yang mundur, maka disebutkan tetaplah bersabar ,,,
Karena mungkin Tuhan tengah meletakkanmu di busurNya, agar di saat kau dilepaskan, engkau bisa mencapai sasaran dengan cepat dan tepat,
Dimundurkan bukan berarti diabaikan atau dibiarkan, bisa jadi ini saatnya engkau menghimpun kekuatan sehingga nantinya memiliki daya dorong yang kuat supaya dirimu bisa melaju dengan kencang ke depan.
Dan jadilah sahabat yang baik, yang mau mendampingi di saat temanmu sedang mengalami kemunduran, dengan demikian engkau ikut menjaganya agar tidak sampai putus asa dan jatuh terkulai.
Seperti halnya dalam memaknai Tat Twam Asi,
Kamu, saya, dia, mereka dan kita semua ibaratnya adalah anak-anak panah ditangan Tuhan, kita hidup untuk mencapai suatu sasaran yang sudah ditetapkan,Tetaplah bersemangat, tetaplah bersabar, tetaplah bertekun dalam kebenaran, karena untuk segala sesuatu hal ada waktunya sendiri, teruslah berdo'a dan berusaha, selalu libatkan Tuhan dalam setiap peristiwa.
Dan lakukan kegiatan dengan sungguh sungguh serta dibarengi dengan doa, tetapi yang terpenting dari itu semua disebutkan juga adalah bagaimana kita lascaria (pasrah diri) dengan hasil yang akan kita terima.
***