Dimana hal ini karena pada zaman dahulu hanya kaum ibu-ibu yang menumbuk padi menjadi beras, sehingga tradisi ngoncang berawal dari fungsi ketungan pada zaman dahulu.Menumbuk padi dengan menggunakan ketungan sebagai pelestarian tradisi ngoncang disebutkan memiliki tujuan yang sangat diyakini keramat yang mampu memberikan keseimbangan hidup antara sekala dan niskala.
Melebur dan menghilangkan mala atau segala sesuatu yang bersifat negatif.Disaat ritual dilaksanakan, wanita-wanita tersebut akan menghentakkan elu (batang kayu berbentuk bulat memanjang) kedalam ketungan dengan irama yang serasi yang menandakan satu kesatuan yang dapat menumbuhkan rasa satu kesatuan antara sesama manusia.
Ketungan yang terbuat dari sebuah kayu besar yang dilubangi ditengahnya ini dalam pementasan kesenian ketungan yang sedot penonton Di PKB.
Fungsi dari ketungan ini dikatakan adalah alat penyosoh padi untuk menjadi beras pada zaman dahulu.Fungsi ketungan awalnya adalah untuk alat penyosoh padi.