Ketungan

Ketungan adalah alat yang digunakan untuk menumbuk padi menjadi beras pada zaman dahulu.

Seperti halnya dalam eksistensitradisi adat ngoncang di desa pegadungan yang biasanya disebutkan dilakukan oleh para kaum wanita saja,
Dimana hal ini karena pada zaman dahulu hanya kaum ibu-ibu yang menumbuk padi menjadi beras, sehingga tradisi ngoncang berawal dari fungsi ketungan pada zaman dahulu.
Menumbuk padi dengan menggunakan ketungan sebagai pelestarian tradisi ngoncang disebutkan memiliki tujuan yang sangat diyakini keramat yang mampu memberikan keseimbangan hidup antara sekala dan niskala.
Melebur dan menghilangkan mala atau segala sesuatu yang bersifat negatif
Disaat ritual dilaksanakan, wanita-wanita tersebut akan menghentakkan elu (batang kayu berbentuk bulat memanjang) kedalam ketungan dengan irama yang serasi yang menandakan satu kesatuan yang dapat menumbuhkan rasa satu kesatuan antara sesama manusia.

Ketungan yang terbuat dari sebuah kayu besar yang dilubangi ditengahnya ini dalam pementasan kesenian ketungan yang sedot penonton Di PKB.
Fungsi dari ketungan ini dikatakan adalah alat penyosoh padi untuk menjadi beras pada zaman dahulu.
Fungsi ketungan awalnya adalah untuk alat penyosoh padi.
Namun dengan ide kreatif kami mencoba menuangkan ke dalam semua nada yang dikolaborasikan dengan gamelan Bali serta tarian.
Semua tetabuhan (gamelan) ketungan dan tarian ini penuh dengan filosofi sebagai manusia agar berbuat baik, sehingga ketika ajal tiba agar mencapai nirwana.
***