Feminisme

Sesungguhnya feminisme yang dimiliki perempuan identik dengan sifat-sifat Illahi.
Di dalam Hindu, kekuatan feminimisme dikenal dengan istilah Shakti.
Kelembutan, Kasih sayang, Keindahan, Empati, Cinta damai, Kepekaan, Perhatian, Ketulusan, Ketahanan, Ketabahan, Kesabaran, Kegigihan, Kesiapsiagaan, Selalu hadir, Kerelaan berkorban, Pengayoman, Tangungjawab, begitu banyak nilai mulia yang identik dengan keilahian yang melekat pada perempuan. 
Ditambah berkah multitasking mereka yang mengagumkan.
Diceritakan dalam kemuliaan seorang ibu tiri, seorang penulis dan motivator terkenal kelas dunia, yang beruntung mendapat berkah kehadiran seorang Ibu tiri yang luar biasa.
Sang Ibu Tiri adalah inspirator dan mentor utama dalam hidupnya, yang akhirnya menjadikan Dale Carnegie sebagai salah satu dari tokoh dunia yang paling berpengaruh di abad 21.
Penulis Buku Best Seller 'Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain' ini semasa kecilnya adalah anak yang sangat nakal dan menyusahkan orang tuanya.
Sang Ayah yang sudah kewalahan, ketika memperkenalkan istri barunya untuk pertama kalinya kepada Dale Carnegie kecil ( waktu itu berumur 9 tahun), sampai-sampai berucap, "Hati-hati dengan anak yang paling nakal di wilayah ini. Dia bisa saja sewaktu-waktu melempari kepala kita dengan batu !"
Apa respon wanita berkarakter mulia ini, yang kemudian kata-katanya tercatat sejarah membuat perubahan besar ?
Sambil membelai kepala anak tirinya dengan penuh kasih, Sang Ibu berkata, " Kamu salah suamiku. Dia bukan anak yang paling nakal, melainkan anak yang paling pintar. Hanya saja belum mendapatkan penyaluran yang tepat atas kepinterannya".
Kata-kata ini dan tatapan tulus penuh keyakinan dari ibu barunya menembus kekerasan hati Dale Carnegie.
Membuka pintu persahabatan sekaligus menyulut semangatnya untuk menemukan arah yang tepat bagi api dalam dirinya yang menyala-nyala.
Dari perkenalan pertama mereka, perhatian dan dukungan Ibu tirinya mengalir total melebihi ibu kandung pada umumnya. Kasih seperti ini melampaui keterikatan fisik dan terbebas dari pamrih atas balasan di hari tua. Kasih tanpa syarat.
Bimbingan yang penuh dengan kesabaran dan tidak kenal lelah, melalui pendekatan- pendekatan yang tepat, mengantarkan Dale Carnegie kecil bertumbuh menjadi manusia besar di jamannya.
Dengan pengetahuan sejarah seperti ini, masihkah kita tega menjeneralisasi semua ibu tiri jahat ?

Lebih luas dari sekedar ibu tiri atau ibu kandung atau pun ibu angkat, kembali kita belajar tentang kemuliaan dari seorang Ibu yang luar biasa. 

Di atas landasan Kasih, beliau mengambil tanggung jawab total sebagai seorang istri sekaligus dengan cerdas dan gigih menjadi pendidik yang berhasil.
***