Dewi adalah segala manifestasi & perwujudan dari segala rupa ("The feminine aspect of divinity"; Perspektif Tantra) baik keindahan dan pokok dari seluruh beauty maupun sebagai perwujudan dari segala kebaikan, pengetahuan, wisdom atau energi kesadaran murni. Seperti halnya :
- Tri Upa Sedana yakni dewi-dewi sebagai perantara kemurahan.
- Dewi Saraswati sebagai pemberi kedamaian, keselamatan, kasih, dan kebersamaan dalam menuntut ilmu pengetahuan.
- Dewi Sri, dipuja di pelinggih merajan dengan Bhiseka Sri Sedana atau Limas Catu sebagai pemberi kemakmuran kepada umat manusia.
- Dewi Laksmi sebagai keseimbangan natural spiritual.
- Dewi Durga sebagai unsur pradana sebagai kekuatan energi bhuwana agung ini.
- Diman Dewi Laksmi dalam pengider-ider Bhuwana Agung ini bersama Maheswara menjadi keseimbangan natural spiritual untuk dapat mencapai kesucian lahir bathin.
- Dewi Gayatri yang dikenal sebagai penyebab awal dari segala sesuatu yang baik yang telah ada yang sedang ada maupun yang akan ada nanti nya.
- Dewi Kunti, Supraba dll.
Keindahan yang ditampilkan (the world of nature) dimana dalam pengertian Tintiyasana yoga diibaratkan seperti sekuntum bunga yang indah, pemandangan alam yang menawan hati, gunung, sungai, dan lautan.
Tarian atau gerak tangan dari sang Dewi misalnya,
Dimana keindahan yang bisa dilihat dalam jagat raya ini yaitu berupa pantulan kualitas keindahan tertinggi yang diwakili oleh sang Dewi.
Dewi Shakti sebagai cosmic feminine force yang memuncak ketika bersatu dengan Siva atau Tuhan (masculine force) dalam gairah suka-cita anandam.
Keberadaan Dewi (Shakti swarupa) juga nantinya dapat mengantarkan para bhakta atau sadhaka untuk menyadari kebenaran (sat), menghayati kesadaran diri tertinggi (cit), dan meraih kebahagiaan transcendental (anandam).
"Semua itu berada didalam diri kita bukanlah diluar dan jauh dari diri kita."
***