Manuskrip

Manuskrip adalah naskah kuno oleh para manu (pendahulu) untuk mengajarkan dharma sastra pertama kepada umat manusia pada permulaan penciptaan dunia ini.

Sebagai salah satu warisan kebudayaan nenek moyang kita yang bernilai cukup penting, dimana dalam konservasi manuskrip yang tersimpan dalam Perpustakaan Nasional Republik Indonesia disebutkan bahwa :
Di seluruh Indonesia diketahui banyak terdapat naskah kuno yang ditulis dalam berbagai aksara dan bahasa namun disebutkan :
Sebagian besar naskah masih tersimpan atau dimiliki masyarakat awam.
Sebagian lagi terdapat di lembaga-lembaga pusat dan daerah, serta lembaga-lembaga adat.
Lontar juga disebutkan adalah salah satu bentuk naskah kuno (manuskrip) yang ada di nusantara yang banyak ditemukan di pulau Bali, 
tetapi beberapa ditemukan di Jawa, Sulawesi (disebut lontara), dan di Lombok. Lontar dipakai sebagai alat tulis menulis pada saat itu sebelum orang mengenal kertas.
Sebagai dokumentasi budaya masa lampau disebutkan lontar merupakan benda yang sangat bernilai. Isi yang terkandung dalam manuskrip lontar begitu bermanfaat seperti tentang mantra, keagamaan, pengetahuan tentang astronomi dan astrologi (wariga), pengobatan tradisional (usada), prosa, kekawin, kidung, sejarah, cerita-cerita, dan lain-lain.

Lontar sebagai manuskrip masyarakat Bali dalam perpustakaan Nasional dikatakan bahwa telah mengangkat citra tradisi peradaban Bali di tengah-tengah intelektualitas peradaban dunia. 
Manuskrip lontar adalah produk budaya Bali yang kaya makna dan memberikan citra keluhuran dan keunggulan jagat pemikiran masyarakat Bali yang melahirkannya. Warisan dan tradisi lontar telah berusia cukup tua. Di Bali banyak dijumpai lontar yang berumur tua yang memiliki nilai sejarah, filsafat, agama, pengobatan, sastra, dan ilmu pengetahuan tinggi lainnya.
Pewarisan tradisi lontar di Bali berlanjut dari generasi ke generasi. Sebagai tradisi yang hidup, manuskrip masyarakat Bali ini didukung oleh ketersediaan bahan baku yang cukup, kegiatan penulisan lontar yang masih berlangsung, kegiatan pembacaan yang masih semarak, dan penelitian teks naskah lontar yang semakin meningkat.

Sebagai warisan budaya, manuskrip lontar di Bali memiliki karakter antara lain: 
(a) warisan budaya intelektual (intellectual heritage), 
(b) tradisi yang masih hidup (living tradition), 
(c) mudah dipindahkan (moveable), 
(d) memiliki wujud fisik (tangible) dan non-fisik (intangible), 
(e) memiliki fungsi dan kedudukan terhormat atau disucikan oleh masyarakat Bali (abstract), dan 
(f) menjadi salah satu warisan budaya dunia (world heritage).
***