Petulangan

Petulangan (Patulangan) adalah sarana penunjang dalam upacara ngaben yaitu : wadah, "bade" didasari bhadawang nala, peti dll yang disebutkan mengacu beberapa naskah lontar kamoksan seperti :
Sebagai penunjang dalam upacara sawa wedana sebagaimana dijelaskan bentuk - bentuk petulangan dalam upacara ngaben ditinjau dari sudut kesenirupaan di Bali disebutkan bahwa :

Petulangan berasal dari kata tulang atau galih atau jenasah yang akan diupacarai.
Kata tulang mendapat awalan pe dan akhiran an, menjadi petulangan. 

Jadi petulangan berarti suatu alat atau tempat tulang atau jenasah pada pembakaran sawa
Petulangan sebagai tempat pembakaran mayat umumnya berbentuk binatang-binatang tertentu yang bersifat simbolis.
Ada pula berbentuk peti sederhana (gerombong polos) yang diberi kaki dan ekor yang disebut petulangan bentuk tabla. 

Dalam keadaan darurat petulangan dibuat dari batang pisang, disusun demikian rupa, dilengkapi pula dengan bentuk kepala sehingga menyerupai bentuk binatang (beburon). 
Kebiasaan membuat petulangan untuk kelengkapan sarana upacara ngaben di Bali, telah diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang dari jaman dahulu sampai sekarang.  
Walaupun telah banyak para ahli menulis tentang upacara ngaben dengan segala peralatannya, namun belum ba-nyak yang meninjau dari unsur-unsur seni rupanya. 
Bertitik tolak dari betapa pentingnya arti petulangan baik fungsi dan estetisnya, kajian petulangan ini dilihat dari unsur-unsur seni rupanya yaitu pada: bentuk, proporsi, anatomi, hiasan serta pewarnaan petulangan dalam berbagai bentuk. 

Diharapkan kajian ini dapat meningkatkan nilai estetis bentuk-bentuk petulangan dalam upacara ngaben dan dapat memuaskan bagi masyarakat luas,
***