Ngurip Wewangunan

Ngurip Wewangunan adalah proses penjiwaan sebuah bangunan yang bertujuan agar terjadi keselarasan antara bangunan dan pemiliknya.

Prosesnya sejak awal disebutkan dalam mengenal asta kosala kosali : tata ruang dan bangunan Bali disebutkan :
  • ngruak karang alih fungsi dari karang tegal menjadi karang wawangunan atau mandala pura
  • Ukuran / sikut pekarangan dengan pengurip asta musti, ukuran halaman dengan pengurip tampak ngandang, ukurang bangunan dengan pengurip nyari, guli, guli madu, useran jari, dan bagian-bagian dari modul dimensi tiang saka
  • Tata letak dengan urip pengider, urip perwujudan, pengurip perwujudan, pengurip gegulak, urip dina wawaran dan urip pengurip-urip pemakuh
  • Makna pengurip wewangunan saat melaspas yaitu menghidupkan dengan penjiwaan sebagai bangunan sesuai namanya. 
    • Bahan-bahan bangunan telah dimatikan saat pengadaannya menjadi bahan bangunan. 
    • Saat upacara melaspas, jiwanya dikembalikan ke asalnya masing-masing. 
  • Dilakukan upacara peleburan dan dihidupkan (ngurip) dengan fungsi baru yang namanya bangunan. 
    • Bangunan inilah yang kemudian diproses penjiwaannya sebagai suatu kelahiran ke bumi dengan upakara sebagaimana layaknya suatu kelahiran dan kehidupan
    • Upacara ngulihin karang adalah suatu upakara semacam dikawinkan antara bangunan dengan pemilik-pemakainya.
***