Bangsa Austonesia

Bangsa Austronesia disebutkan adalah leluhur orang Bali Mula (Bali Aga) penduduk asli pulau Bali,
Kejadian ini terjadi kira-kira 2000 tahun sebelum Masehi. Bangsa Austronesia memiliki kreasi seni budaya yang sangat tinggi mutunya. 
Terbukti dari hiasan-hiasan nekara dan sarkofagus, peti mayat lengkap dengan bekal kuburnya yang masih tersimpan rapi di Bali.

Bangsa ini juga disebutkan :
memiliki kehidupan yang teratur dan membentuk suatu persekutuan hukum yang dinamakan thana atau dusun yang terdiri dari beberapa thani atau banua. 
Persekutuan hukum inilah yang diperkirakan menjadi cikal-bakal desa-desa adat di Bali. 

Bangsa inilah yang kemudian menurunkan salah satu dari penduduk asli pulau Bali yang disebut orang Bali Mula atau ada juga yang menyebut Bali Aga.

Contohnya disebutkan banten Saraswati dalam Weda (Hindu) itu mempunyai arti yang cukup dalam. Menurut para ahli Antropologi, bangsa-bangsa Austronesia memiliki kepercayaan bahwa binatang melata seperti cecak diyakini memiliki kekuatan dan kepekaan pada getaran-getaran spiritual. 
    • Jajan saat hari Saraswati yang berisi simbol gambar cecak memberi pelajaran bahwa ilmu pengetahuan itu jangan hanya berfungsi mengembangkan kekuatan ratio atau pikiran saja, tetapi harus mampu mendorong manusia untuk memiliki kepekaan intuisi sehingga dapat menangkap getaran-getaran rohani.
***