Misteri penyebutan kata "Aku" dalam sloka-sloka Bhagawad Gita yang diantaranya menyebukan bahwa :
"Ketahuilah Aku, oh Partha,
- Aku adalah bibit abadi dari segala yang hidup.
- Aku adalah kecerdasan dari segala yang cerdas, dan keperwiraan dari segala yang kuat”.
- Aku adalah jiwa yang bersemayam di dalam hati setiap mahluk,
- didalam maupun di luar dunia tetapi tidak terpengaruh oleh dunia (Wyapi Wyapaka Nirwikara),
- sebagaimana halnya teratai di dalam air tetapi tidak basah olehnya.
Ternyata juga, menurut ajaran Brahman “Aku” itu adalah atman yang merupakan proyeksi dari zat Brahman. dalam ajaran ini dan hanya sebatas sebagai comparative religion berkaitan dengan ajaran Hindu Dharma tentang manusia dan alam semesta disebutkan tampak kesamaan dengan ajaran neoplatonism.
Aliran filsafat grik yang terakhir, dibangun oleh Plotinus (205-270M) pada abad ke 3 masehi di Iskandaria.
Ada yang berpendapat bahwa Plotinus pernah mendalami filsafat India.
Pokok ajaran tentang mengenali "Dia" dalam diri sendiri dan "Dia" terdapat pada diri seluruhnya
dan "Dia" adalah seluruhnya yang banyak dijumpai dalam Kitab Veda terutama dalam Kitab Upanishad, melahirkan paham bahwa wujud tunggal pencipta itu meresapi seluruh alam ini.
Paham itu di dalam dunia filsafat juga disebutkan dianut oleh oleh para pemuka-pemuka agama lainnya.
***