Padudusan Alit

Padudusan Alit adalah upacara yadnya yang digunakan pada upacara tingkat madia di Sanggah Pasaksi yang  memakai Catur Rebah Babangkit Macagak/Bogem yang dalam tetandingan banten bali Aga, Sasananing Tukang Banten (26-habis), "Eteh-eteh Padudusan" disebutkan :
  • Untuk bungkak atau kelapa muda diperlukan 5 jenis airnya yaitu terdiri dari kelapa gading, kelapa hijau, kelapa bulan, kelapa merah/udang, dan kelapa sudamala yang dilengakapi dengan :
    • Pada pangedangan atau periuk tanah yang agak besar, berisi gambar nagapasa, dan di tengah-tengahnya gambaran padma selain itu digunakan sebuah kendi dan empat buah periuk disebut “Catur Kumbha”.
    • Tiap periuk diikat dengan benang masing-masing disesuaikan dengan warnanya seperti untuk yang di timur memakai benang warna putih, merah di selatan, kuning di barat dan hitam di utara, serta yang di tengah-tengah dengan benang campuran dari keempat warna tersebut.
      • Di dalam periuk masing-masing diisi bija, bunga sesuai warnanya, serta  air yang diambil dari tempat-tempat yang dipandang suci.
      • Menggunakan cucukan yaitu binantang yang dipakai sebagai simbolis untuk mengambil segala ketidaksucian pada sebuah tempat, diri seseorang ataupun bangunan, upakara yang mulutnya dicucuk-cucukkan pada yang bersangkutan.
Pada Padudusan Alit,  pemujaannya ditujukan ke hadapan  Panca Dewata yaitu Dewa Iswara, Dewa Brahma, Dewa Mahadewa, Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa.
***