Kendi

Kendi adalah peiuk kecil yang pada zaman dahulu digunakan sebagai tempat menyimpan air (toya) atau juga disebut dengan juntaneg).

Dalam Filosofinya;
KENDI = KENDALINING BUDI.

Kendali atas HATI dan PIKIRAN.
Yakinlah AIR yg dimasukan kedalam KENDI adalah AIR BERSIH, dan keluarnya juga BERSIH..
Apa yg kita DENGAR dan PELAJARI adalah hal yg BAIK, maka apa yang kita UCAPKAN dan LAKUKAN adalah sesuatu yg BAIK ..

KENDI melambangkan KESEDERHANAAN dan KEPEDULIAN..
ketahuilah.. HIDUP itu hanya menumpang utk MINUM..
HIDUP itu singkat, tak perlu SERAKAH dan harus tolong menolong antar sesama.

Dan dalam salah satu Simbol Ornamen Ragam Hias Arsitektur Bali disebutkan bahwa atribut burung garuda dilengkapi dengan membawa kendi berisi air kehidupan sebagai simbul atman itu tidak bisa mati hanya pindah kealam lainnya.

Selanjutnya dalam kisah mahabharata juga disebutkan ada keajaiban sebuah kendi yang dapat memberikan berkah.

Diceritakan, ketika tiba waktunya untuk pandawa yang lain berpisah dan bertapa masing2, 
Yudhistira dan Drupadi tetap tinggal di gubuk mereka dan melakukan pelayanan bhakti kepada para Brahmana dan juga bertapa. 
Ketika Yudhistira memikirkan cara bagaimana menjamu para Brahmana yang jumlahnya tidak sedikit, seorang pendeta yang setia pada Yudhistira bernama Dhaumya memberikan saran untuk berdoa kepada Dewa Surya
Hasilnya, Dewa Surya memberikan kendi milik dewi Annapurna yang sebagaimana diceritakan disebut sebagai Akshaya Patra (Kendi Pemberian Dewa Surya) :
    • Kendi ini akan menghasilkan makanan yang tidak ada habisnya, apapun makanan yang diminta akan dikeluarkan dengan jumlah yang tak terbatas. 
    • Namun kendi ini mengeluarkan makanan yang tak terbatas hanya sekali dalam sehari dan akan berhenti jika Drupadi dan para Pandawa mengambil makanan untuk dirinya sendiri.
Berita akan keberadaan kendi ini diketahui oleh Sangkuni dan Duryodhana. Untuk menggagalkan berkah yang terus di dapat Pandawa dari para Brahmana, Sangkuni dan Duryodhana membujuk Maharsi Durwasa yang terkenal akan kutukannya untuk datang ke gubuk Pandawa saat menjelang malam ketika Drupadi dan Pandawa mengambil makanan untuk mereka sendiri. 

Setelah mereka makan, kendi ini akan tertutup dan tidak menghasilkan apapun sampai keesokan harinya. Merekapun menjadi panik ketika Maharsi Durwasa datang meminta makanan di gubuk mereka.

Namun pada akhirnya Maharsi Durwasa terpuaskan berkat sebutir nasi yang diambil oleh Krishna yang ada dalam kendi pemberian Dewa Surya ini.
***