Macan

Macan adalah salah satu binatang buas yang hidup di hutan sebagai hewan karnivora dengan memangsa binatang lainnya.
Dimana dalam kesenian Bali, bentuk Barong Ket disebutkan merupakan perpaduan antara singa, macan, sapi atau boma.

Dikisahkan konon tersebutlah ada seekor macan berguru kepada sapi, akhirnya macan ikut-ikutan vegetarian seperti gurunya.

Lama-kelamaan macan kehilangan jati dirinya sebagai seekor macan yang tangguh dan tidak juga berhasil menjadi sapi.  

Dengan begitu maka sang pemburu pun dapat dengan mudah menangkap macan tersebut. 

Dan oleh karena sudah tidak ada lagi macan, hutan pun tidak lagi angker, para penebang kayu bisa seenaknya menebangi pohon dan lama kelamaan hutan pun menjadi musnah. Tanpa hutan maka duniapun hancur.

Dalam tafsir kekinian macan itu adalah calon murid. 
Mengapa si calon murid salah memilih guru...?? 

Jawabanya bukan karena ia tidak tahu siapa calon gurunya (sapi) tapi karena dia tidak ingat siapa dirinya (macan). 

Sehingga disebutkan salah memilih guru bisa saja terjadi karena orang salah menduga siapa dirinya, salah menduga diri dapat terjadi karena kesalahan cara memandang.

Maka dari itu sebagai renungan dalam keseimbangan tri guna yang merupakan konsep sifat manusia dapat diuraikan sebagai berikut :
  • Macan sebagai representasi dari rajas
  • Dan sapi sebagai representasi dr sattwam
  • Sedangkan hutan seabagi perlambang dari tubuh kita.
Dan adapun pesan moral dari cerita diatas adalah rajas harus tetap dijaga agar tidak sampai mati, sebab bila rajas sampai mati maka tubuh ini akan rusak.
Dan dalam tubuh yang rusak maka sattwam tidak mungkin bisa tumbuh berkembang.

Dalam cerita diatas diperlihatkan bahwa rajas itu lemah;
Menurut hukumnya yang lemah ditarik oleh yang kuat. 
Jika macan ditarik oleh pesonanya sapi sehingga macan ingin menjadi seperti sapi. 

Disinilah letak fatalnya, rajas tidak mungkin menjadi sattwam. Kuatnya tarikan sattwam menyebabkan rajas mati. Kalau rajas mati semuanya akan selesai. Sattwam pun akan hilang.

Demikianlah dalam kutipan salah satu artikel Hindu Dharma (ref) disebutkan filosofinya sehingga dalam hidup ini dikatakan biarkanlah sesuatu itu hidup sesuai dengan kodratnya dan tumbuh secara seimbang dan berdampingan.
***