Siddhi

Siddhi adalah suatu kemampuan yang melekat pada diri seseorang yang diperoleh dengan cara melatih diri, mengerti secara seksama dan paham atas apa yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.

 Dalam belajar memantra disebutkan :

"Aywa Were tan siddhi phalanya”, kalau ilmu itu disembarangkan jelas dia tidak bermanfaat, tetapi kalau dipelajari dengan suatu sistem dengan tujuan baik akan dapat memberikan manfaat.
    Manusia hanya dapat mencapai siddhi, jika ia mempunyai buddhi yang baik.
Kesiddhian akan dibawa sepanjang hidup terlebih lagi jika terus dilatih dan adapun beberapa contoh Kesiddhian adalah sebagai berikut:
  • Seorang Sulinggih maupun Pemangku yang menghantarkan doa untuk umatnya dengan penuh kesadaran dan mengerti dengan apa yang dilakukannya, mengerti dengan arti dari doa-doa yang diucapkannya, dan dengan sungguh-sungguh melakukannya. 
    • Hal ini disebut Kesiddhian dan akan mampu menghantarkan doa untuk umat. 
    • Perlu di ingat bahwa tidak semua Sulinggih maupun Pemangku itu Siddhi.
  • Seorang Penari Topeng yang dengan sungguh-sungguh menjalankan ngayah sehingga keberadaan topeng untuk muput karya menjadi berhasil.
  • Seorang Balian Ketakson maupun Sedahan Ketakson yang dengan sungguh-sungguh Ngayah sehingga disaat mapinunas tanpa bantuan benda ini dan itu untuk seseorang akan berhasil.
Banyak jalan untuk melatih Kesiddhian diantaranya melakukan Tapa Yoga, melakukan pemahaman mendalam terhadap mantra, taat terhadap sesana (aturan aturan yang seharusnya dilakukan).

Demikianlah disebutkan sakti vs siddhi dalam Hindu dimana seorang Pemangku hendaknya dikatakan latihlah Kesiddhian bukan mengejar Kesaktian. 
Yakinkanlah bahwa kebesaran dan pasuica Ida Sang Hyang Widhi Wasa tidak terkalahkan. 
Dan janganlah mencari perlindungan ini dan itu selain dari perlindungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Begitu juga dengan Balian Ketakson maupun Sedahan Ketakson, yakinkanlah bahwa jalan yang dijalani tersebut merupakan jalan dari Ida Sang Hyang Widhi, maka berserahlah pada Ida dan tidak usah mengimbuhkan dengan mengejar kesaktian ini dan itu, dan biarkan segalanya mengalir sesuai jalannya.
***