Rahasia kesaktian seorang yogi

Seorang yogi yang tekun dan hebat akan mendapat mendapat kekuatan (tenaga) berikut ini;
  • Vakya Siddhi (kemampuan meramal),
  • Pemindahan dirinya sendiri kemana-mana menurut (kamacari),
  • Tembus mata (duradrsti), tembus telinga (durasruti), penglihatan halus (suksma-drsti) dan
  • Kemampuan memasuki badan orang lain (parakaya-pravesana),
  • Mengubah dasar metal menjadi emas
  • Tenaga menjadi kuat
  • Dapat bergerak ringan diudara.
Dan bila udara memasuki matahari (pagi-sore), ini adalah saat yang tepat bagi yogi mengambil makanannya (yakni, bila pernafasan mengalir melalui pingala).

Bila udara masuk ke bulan(sore-pagi), ia harus pergi tidur (yakni, bila pernafasan mengalir melalui lubang hidung kiri atau ida).

Yoga (pranayama) hendaknya jangan dilakukan segera setelah makan, ataupun bila seseorang terlalu kenyang; sebelum memulai melakukannya, sedikit susu dan mertega dapat diminum/dimakan.

Bila seseorang telah melakukannya dengan baik dan benar, maka ia tak perlu memperhatikan pemabatasan-pembatasan ini.

Jika atas kemampuannya yogi dapat mengatur udara dan menghentikan pernafasan (kapanpun dan bagaimanapun lamanya) yang ia sukai, maka secara pasti mendapat keberhasilan dalam kumbhaka.

hasil dari kumbhaka

Tahap Pertama
  • Badan yogi mulai berkeringat. Bila demikian ia harus mengusapnya dengan baik-baik, kalau tidak badannya kehilangan dhatu (humor)nya.
  • Umur bertambah panjang. karena umur manusia berdasarkan banyaknya deyut nadi.

Tahap Kedua dan Ketiga
  • Pada tahap kedua terasa gemetar pada badan dan pada tahap ketiga, meloncat, kira-kira seperti seekor kodok dan bila pelaksanaannya menjadi semakin tinggi, akan mahir berjalan diudara.
  • Bila yogi dapat terangkat diudara dan lepas dari tanah, walaupun tetap dalam keadaan padmasana, maka telah mendapatkan vayu-siddhi (berhasil mengatasi udara). Tetapi selama belum mendapatkannya, patuhilah segala aturan-aturan dan pembatasan yang ditentukan diatas. Dari kesempurnaan pranayama ikutilah pengurangan tidur, buang air dan kencing.
  • Yogi yang bebas dari penyakit dan kesedihan atau duka cita; ia tak pernah memperoleh keringat (busuk), air ludah dan cacing-cacing usus.
  • Bila pada badan tdk terdapat penambahan lender, angin ataupun empedu; maka kemungkinan ia dapat bebas dalam ketakteraturan istirahat dan makanannya.
  • Tak ada hal merugikan yg terjadi, walaupun yogi makan banyak atau makan terlalu sedikit atau bahkan tidak makan sama sekali.
  • Berkat kekuatan dari pelaksanaan yang konstan, yogi mendapatkan bhucari-siddhi, ia bergerak seperti kodok yang melompat diatas tanah, bila kaget dengan tepukan tangan.
  • Duduk pada tempat terpencil dan mengekang nafsunya, dengan pengulangan yang tak terdengar, mengucapkan pranava panjang ….Om…., agar supaya menghancurkan segala halangan.
  • Pelaksana yang bijaksana melalui pengaturan pernafasan secara pasti menghancurkan karma-nya, apapun yang diterimanya pada kehidupan yang sekarang, ataupun dimasa lalu.
  • Yogi yang hebat dengan 16 pranayama dapat menghancurkan bermacam-macam kebajikan dan kejahatan yang tertimbun dalam kehidupan masa lalunya.
  • Pranayama ini menghancurkan dosa, seperti api yang membakar habis setimbunan kapas yang membuat yogi bebas dari dosa, selanjutnya menghancurkan semua ikatan perbuatan baiknya.
  • Yogi yang hebat setelah memperoleh 8 jenis tenaga fisik
  • Kemudian secara berangsur-angsur ia akan membuat dirinya sendiri dapat melaksanakan selama 3 ghati (sekali dalam 1 jam, ia akan dapat menahan pernafasan selama jangka waktu tersebut). Melalui ini, yogi tak disangsikan lagi mendapatkan semua tenaga yang didambakannya.
Persiapan latihan:

Suatu tempat menyendiri yang menyenangkan dan indah atau sebuah kamar kecil, melakukan sikap padmasana dan duduk pada tempat duduk yang terbuat dati rumput kusa/bahan yg empuk, memulai untuk melaksankan pengaturan nafas.

Harus menjaga badannya agar selalu tegap, jangan dibengkokkan, tangannya tercakup seolah-oleh seperti memohon dan menghormat guru pada sebelah kiri,

Cobalah tarik nafas melalui lubang hidung kanan dan menghentikan pernafasan selama kemampuannya memungkinkan; kemudian hembuskan udara melalui lubang hidung kiri tanpa paksaan, tetapi pelan-pelan dan wajar.

Cobalah melaksanakan 20 kali kumbhaka (menghentikan pernafasan). Ia harus melakukan hal ini setiap hari.

Khumbhaka ini hendaknya dilakukan 4 kali: – sekali pagi-pagi ketika matahari muncul, kedua pada waktu tengah hari, ketiga matahari terbenam dan keempat pada waktu tengah malam.

Bila hal ini telah dilaksanakan setiap hari, selama tiga bulan dengan teratur, maka nadi-nadi (pembuluh) dari badan akan siap dan pasti dibersihkan.

Bila nadi-nadi dari para yogi penerima kebenaran dibersihkan, maka kekurangan atau cacat-cacatnya semua dihancurkan, ia memasuki tahapan pertama dalam melaksanakan yoga yang disebut arambha.

Tanda-tanda yang pasti, terasa dalam badan yogi yang nadi-nadi-nya telah dibersihkan. akan dpt diketahui, segala macam tanda itu dengan ringkas.

Demikian dijelaskan dalam Jnana Vidya Samhita dimana badan orang yang melaksanakan pernafasan secara teratur akan menjadi berkembang secara selaras, memancarkan bau harum dan kelihatannya indah serta menarik.
***