Motif Hias Perahu

Perahu dijadikan sebagai motif hias yang sering dijumpai pada lukisan goa, selain sebagai penghias tubuh nekara dan artefak-artefak di seluruh dunia.

Hiasan perahu dalam masa prasejarah Indonesia senantiasa dihubungkan dengan konsepsi perahu arwah yang membawa arwah orang yang meninggal ke alam kematian (van der Hoop 1949: 304—7, Bernet Kempers 1959: 30, plate 17 dan 19).

Sebuah perahu di buat untuk berlayar di lautan,bukan hanya diam di dermaga.
Demikian juga manusia untuk mengarungi kehidupan, bukan berdiam dan menunggu hidup itu berakhir.

Di dalam mengarungi kehidupan akan banyak ombak dan mungkin badai,tetapi itulah seni dari kehidupan.
Teruslah kembangkan layar dan nikmati perjalanan hingga sampai ke tujuan.
Jangan takut jatuh dan salah, karena setiap kesalahan yang pernah dilakukan adalah bagian dari proses pembentukan kepribadian.

Jangan pernah menyesali suatu kesalahan tetapi,sesalilah jika semua itu tidak berdampak adanya perubahan yang lebih baik.

Mendung bukan untuk membuat kegelapan tetapi untuk memberi kabar gembira akan sejuknya air hujan yang akan turun.

Luka bukan hanya semata untuk membuat kita tersiksa tetapi agar kita tersadar bahwa kita hanyalah manusia biasa.

Genggamlah "KEYAKINAN" dan jangan pernah lepaskan indahnya kehidupan,bukan terletak dari banyaknya kesenangan tetapi lebih kepada rasa syukur.
***