Banyak negeri yang ia taklukkan dan banyak kekayaan yang ia ambil dari negeri tersebut berupa emas, perak, hasil bumi dan lain-lain. Yang pasti ia adalah raja yang paling berkuasa yang kekuasaannya membentang dari barat ke timur, utara dan selatan.
Kali ini perjalanannya menuju anak benua India yang dikenal dengan nama Jambu Dwipa, Bharata Varsha, Hindustan, alexander ingin menaklukkan India dan dia berencana ingin membangun kekuasaan di sana.
Saat alexander agung tiba di semenanjung India, ia memeritahkan pasukannya untuk membuka jalan dan saat itu, pasukan-pasukan alexander sedang memasuki hutan belantara dan di dalam hutan itu mereka menemukan seorang pertapa (yogi), yang duduk di bawah pohon sambil melantunkan gayatri mantra.
Pasukan Alexander mengatakan kepada Yogi ini untuk menyingkir dari tempat itu karena akan menghalangi Raja Agung Alexander yang akan melewati tempat itu. Yogi ini tidak mau pergi dari situ dan pasukan mengancam akan memenggal dan membunuh dia.
Mendengar kata memenggal dan membunuh,
Yogi ini tertawa terbahak-bahak. Yogi ini berkata, Apa, kalian ingin membunuh dan memenggal aku, AKU TIDAK BISA MATI, AKU KEKAL ADANYA, bodoh sekali kalian, cobalah kalau kalian bisa membunuh AKU, sahut Yogi itu.
Mendengar hal ini, para pasukan bingung dan berpikir, biasanya kalau orang diancam untuk dipenggal atau dibunuh sudah ketakutan bahkan lari tunggang langgang, tapi orang ini yang menyebut dirinya pertapa atau Yogi, tidak takut akan KEMATIAN SAMA SEKALI. Akhirnya para pasukan ini melapor kepada Kaisar Agung Alexander. Mendengar ini, alexander ingin tahu, ada apa sebenarnya,
Inilah dialog antara Sang Yogi dan Raja Alexander:
Alexander: wahai pertapa, aku mendengar dari pasukanku kalau engkau tidak takut mati, apa benar begitu???
Alexander: wahai pertapa, aku mendengar dari pasukanku kalau engkau tidak takut mati, apa benar begitu???
Yogi: memang ada apa dengan kematian, apakah engkau takut pada kematian??? Bodoh sekali dikau, raja mulia....
Alex: bingung sejenak (baru kali ini ada yang mengatakan aku bodoh.....berani sekali orang ini...siapa dia sebenarnya...) lalu apa arti kematian bagimu, pertapa??? Dan apa pula tujuan yang akan engkau capai..???
Yogi: kau Alexander, Raja yang berkuasa, apa sebenarnya kekuasaanmu??? Apakah kau berpikir setelah menaklukkan begitu banyak negeri engkau disebut seorang raja hebat??? tidak engkau seorang PENGECUT dan PECUNDANG!!! Apa kebanggaanmu saat menaklukkan daerah jajahanmu dengan menakut-nakuti orang akan kematian, kau pikir siapa dirimu. Apa hakmu atas hidup orang. Kau tidak lebih dari SAMPAH dan KOTORAN DUNIA.....
Alexander: (hmmm,,,semakin bingung dan semakin marah...)...berani sekali kau mengatakan aku sebagai kotoran....aku ini RAJA YUNANI yang dihormati dan dimuliakan..apa kau tidak takut pada aku, aku bisa saja membunuhmu sekarang??? Aku ini berkuasa atas dunia.....
Yogi: (tertawa terbahak-bahak....) hai Raja Goblok.....kau ini Raja atau Pengemis.....apa yang kau taklukkan sebenarnya...apa kebahagiaanmu dengan merampas tanah, harta, emas satu negeri dan merampas hak hidup orang banyak, kau tidak lebih dari penjahat bayaran! Kau ingin membunuhku?????? Cobalah kalau engkau bisa, senjata tidak bisa melukai aku, api tidak bisa membakar-Ku, tidak satu senjata pun bisa melukai Aku, AKU ADALAH SAT – CIT –ANANDA SWARUPA (AKULAH KEBENARAN ABADI ITU, AKULAH TUHAN ITU)....apa kekuasaanmu, apakah hartamu, tahtamu, istrimu, selirmu, negerimu engkau bawa mati ke alam kuburmu, apa yang engkau banggakan Raja yang jelek dan busuk. Tampangmu gagah, wajahmu tampan, hartamu banyak, tetapai HATIMU BAU BANGKAI SEPERTI BURUNG HERLING YANG MEMAKAN BANGKAI.
Alexander: apa kau bilang, aku seperti itu.... (alexander semakin emosi.....tapi hatinya bertanya-tanya....siapakah sebenarnya yang sedang ku hadapi...kenapa dia begitu berani tanpa rasa takut....NEGERI MACAM APAKAH INI SEBENARNYA.....dia berpikir terus..lalu....) wahai pertapa....apa sebenarnya hidup dan kematian itu.......jelaskan padaku.....(saat alexander bertanya tentang hal ini.....ia turun dari kudanya dan duduk bersimpu di kaki Sang Yogi Agung yang sambil terus melantunkan Gayatri Mantra....dan pasukan alexander pun duduk berlutut mendengarkan wejangan Sang Yogi....)
Yogi : anak-anakku sekalian, seharusnya kalian harus bertanya, untuk apa kalian lahir, untuk apa kalian menjalani hidup ini, dan apa arti manusia sesungguhnya dan kemanakah kalian setelah mati nanti? Inilah yang harus kalian cari tahu di dalam diri kalian masing-masing....kalian manusia, harusnya bersyukur mendapatkan kesempatan lahir sebagai manusia, karena lahir sebagai manusia itu sulit sekali, ada milyaran alam kehidupan, tetapi satu-satunya yang disucikan TUHAN adalah bumi ini, karena MOKSA atau KERAJAAN TUHAN hanya bisa diraih dengan menggunakan BADAN MANUSIA.
Jangan sia-siakan hidup kalian dengan berbuat jahat.
Kalian boleh menaklukkan begitu banyak negeri dan menjarah kekayaan negeri tersebut, TAPI apakah kalian pernah menaklukkan nafsu-nafsu hewan yang ada di dalam dirimu sekalian, apakah kalian pernah membunuh sifat-sifat kebencian, dengki, iri hati dan sifat-sifat buruk lainnya??? Kalian boleh saja menguasai semua dunia, tapi kelak kalian akan MATI dan tidak membawa apa-apa, kuasailah nafsu-nafsumu,,,,kematian akan datang tiba-tiba,,,itulah sebabnya ingatlah NAMA SUCI TUHAN SELALU...itulah yang menyelamatkan kalian...KEMATIAN ADALAH PAKAIAN KEHIDUPAN...jangan menjadi budak nafsumu, engkau harus menjadi tuan atas nafsu-nafsumu,
Singkat kata....
Alexander yang sudah mendengarkan wacana SANG YOGI AGUNG tersebut..memutuskan,,,AKU, RAJA KAISAR YUNANI, ALEXANDER AGUNG, tidak akan menjajah negeri manapun setelah ini, aku sudah mendengarkan WEDA, UPANISHAD, BHAGAWAT GITA dan kitab-kitab suci luhur dari negeri HINDUSTAN ini, aku mengaku kalah dan takluk oleh budaya peradaban WEDA, dan aku memutuskan akan berbuat bajik bagi kemanusiaan.
Aku sudah ditaklukkan oleh KEBUDAYAAN HINDUSTAN yang mengajarkan kasih kepada sesama makhluk bahkan kepada hewan-hewan yang paling kecil sekalipun...hari ini PENGETAHUAN WEDA ini akan aku bawa ke negeriku YUNANI dan akan disebarluaskan di sana.. aku melihat masyarakt india tidak ada yang takut dan hidup dalam kedamaian...beginilah seharusnya masyaraktku juga di yunani.
Setelah itu, banyak pasukan alexander tidak mau pulang ke Yunani dan tinggal di India, dan terjadilah perkawinan campur antara mereka, sehingga jangan heran anda melihat dari ujung india selatan sampai ujung utara, segal jenis warna kulit ada.
Setelah itu alexander membawa ratusan bahkan ribuan pendeta, rishi, yogi dan kitab-kitab suci yang ada di tanah India dan di YUNANI, lahirlah toko toko sperti PLATO, ARISTOTELES, PYTAGORAS, SOCRATES, dan tokoh tokoh lainnya dan mereka mengakui semua bahwa pengetahuan yang mereka dapat sebenarnya bersumber dari Weda, kitab suci Hinduisme...
Dan inilah kisah alexander selanjutnya :
Alexander mendekati ajalnya,,dan dia memanggil semua orang kepercayaannya, di ranjang kematian, ia meminta agar saat ia mati, tangannya dibuka ke atas.....penasehatnya bertanya mengapa demikian, agar rakyatku tahu,,,aku mati tidak membawa apa-apa,,,
Aku sudah bertemu sang yogi agung ...yang mengajari makna hidup,,, dan araklah mayatku di antara rakyatku dan jelaskan, raja tidak membawa apa-apa saat mati, dan pesan weda jelas sekali,,,berbuat baiklah terhadap sesama, jangan menyakit siapapun, cintailah semua kehidupan, dan sadarilah bahwa engkau sebenarnya percikan Tuhan itu.....
Inilah pesan weda...
Aku, Alexander Agung...membawa pesan weda ke dalam kematianku, itulah yang kuingat selalu...hidup dan mati akan datang silih berganti, tapi carilah kerajaan rohani yang ada di dalam dirimu,,,jangan serakah, dan ingat!!! kematian akan datang setiap saat, undangan kematian akan datang tiba-tiba...tidak ada yang tahu....
Demikianlah ALEXANDER AGUNG DARI YUNANI dikisahkan dalam salah satu artikel Hindu Dharma diceritakan dalam penyebaran ajaran weda pada peradaban Yunani Kuno;
Dan pada akhirnya disebutkan bahwa Alexander gugur dalam pangkuan bunda Weda...saat itu terjadi transformasi besar-besaran dalam ilmu pengetahuan di seluruh anak benua Eropa, dimana,,,pesan-pesan filsuf Yunani yang bersumber dari Weda sudah disampaikan......
***