Dan beliau pun sudah dapat mendengar wahyu dari Tuhan, dalam keadaan demikian posisi atman sangat dekat dengan Tuhan.
Kebebasan ini didapat seseorang di dunia ini, karena kedudukan Atman-nya sebagai pancaran dari kemahakuasaan Tuhan, seperti halnya Sri Rama, Budha dan Sri Kresna.
Walaupun atman telah mengambil perwujudan tertentu, namun iya tidak terikat dengan segala sesuatu yang ada di dunia ini.
Suatu kebebasan yang dapat dicapai oleh seseorang dalam hidupnya di dunia ini, dimana atman tidak terpengaruh oleh indriya dan unsur-unsur dari maya.
Dengan demikian maka jiwa mukti sama sifatnya dengan samipya dan sarupya (sadharmya) sebagaimana disebutkan dalam moksa kaitannya dengan catur marga yoga serta pencapaian jiwa mukti ini dengan menghubungkan diri dan pemusatan pikiran kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
- Mukti berarti lepas atau bebas,
- Samipya berarti “menuju penyelesaian akhir”.
Disebut mukti karena siklus samsara-nya telah berakhir dan disebut samipya atau “menuju penyelesaian akhir” karena merupakan tahap pertama menuju kepada penyatuan kosmik atau moksha yaitu suatu keadaan kebahagiaan yang tidak disusul oleh kedukaan.
***