Atau kita merasa lebih baik dari hari kemarin.
Rasa bangga yang tersimpan baik dalam diri akan memberikan energi positif untuk dapat melangkah kedepan, melakukan pencapaian pencapaian yang lebih baik dari hari sebelumnya.
Namun bilamana rasa bangga keluar dari dalam diri akan menimbulkan dampak sebaliknya bahkan mengarah pada kemabukan (Mada), dimana rasa bangga yang keluar akan memperlihatkan sesuatu kelebihan dan dibalik itu akan menunjukkan kekurangan di pihak lain..
Teringat suatu cerita masa lampau dimasa perang Bali dengan Majapahit menceritakan bagaimana Ki Patih Pasung Grigis sangat bangga mempunyai anjing yang mampu menuruti semua perintah beliau..
Dan kesalahan terjadi pada saat kebanggaannya tersebut ditunjukkan keluar di depan Patih Gajah Mada sehingga menyebabkan hilangnya keperkasaan beliau dan menyebabkan kekalahan tanpa pertarungan.
Di jaman now masih banyak yang membanggakan warisan, seperti kekayaan dan gelar kebangsawanan, padahal itu ia terima begitu saja tanpa kerja keras.
- Layakkah kita menerima medali tanpa bertanding ?
- Layakkah kita menerima ijasah tanpa pernah sekolah ?
Pada akademisi ilmu pengetahuan diproleh melalui proses pembelajaran di sekolah bukan melalui selembar ijasah seperti tuah dalam ilmu gaib cukup memakai secuil jimat orang bisa sakti mandraguna.
Demikian juga dalam kehidupan ini disebutkan,
Sejatinya bukan bendanya yang terlalu dibanggakan tetapi bagaimana proses sejarah untuk mencapai level keadaan seperti yang diwariskan itu.Salam rahayu semeton sedharma semoga kita selalu dituntun dalam kerendahan hati dan jalan yang benar.
Dan sebagai renungan :