Suatu siang terlihat seorang pandita dan muridnya sebutlah namanya Warih Arya sedang bercakap-cakap.
Seorang beragama yg ibadahnya banyak, tetapi kelakuannya buruk...
Ataukah seorang yg tidak beribadah, tapi kelakuannya baik pada sesama...?" tanya seorang Murid kepada panditanya .
Keduanya baik, sang Pandita sambil tersenyum menjawab.
Lho, kok bisa...?" desak sang murid ..
"Karena orang yg tekun beribadah itu boleh jadi akan dibimbing Tuhan untuk berkelakuan mulia melalui ibadahnya...
Sedangkan orang yang baik kelakuannya itu, boleh jadi akan dibimbing Tuhan melalui anugrahnya untuk semakin taat kepadaNYA... dan akan semakin rajin datang ke tempat ibadahnya.
“Terus, siapa yg lebih buruk...?" desak sang murid penasaran...
mata dan pipi sang pandita nemerah.....
"KITA NAK..." ujar beliau dengan suara tersendat...
“Kitalah yg layak disebut buruk, sebab gemar menghabiskan waktu untuk menilai orang lain, melupakan diri sendiri..."
Jawab Beliau Pandita yang bijak itu sambil ter -bata2....
“Kelak di hadapan TUHAN, kita ditanya tentang diri kita, catatan karma2 kita, bukan tentang orang lain...
Mari kita rajin2 ngaturan ayah, dilandasi dengan pikiran, tutur kata, sikap dan prilaku yang baik dan santun,
Maka kelak KARMA itu akan menempatkan kita pada kebahagaiaan jasmani dan rochani.
***