Satya Hredaya

Satya Hredaya artinya setia akan kata hati, berpendirian teguh dan tak terombang-ambing, dalam menegakkan kebenaran.
Dengan kesungguhan dan kerulusan maka segala sesuatu yang mustahil sekalipun dapat di kerjakan seperti halnya dikisahkan dalam kitab Sundara Kanda tentang perjalanan Hanoman sebagai utusan Sang Rama ke Alengka.
Tersebutlah pada suatu hari dalam ringkasan cerita Sundari Kanda, di sebuah taman yang asri datanglah Ravana merayu Dewi Sita, tetapi ia tetap pada pendiriannya, yaitu setia dan cinta kepada Sang Rama.
Dewi Sita mencaci maki Sang Ravana sehingga menyebabkan ia murka dan menghunuskan kerisnya kepada Dewi Sita. Dewi Sita tetap pada pendirianya, Sang Ravana pun pergi.
Sang Trijata adalah raksasi yang baik hati yaitu putri dari Wibisana. Sang Trijata menjaga Dewi Sita di Taman Angsoka. Dewi Sita pun menceritakan semua kesedihan dan kerinduannya terhadap Sang Rama kepada Sang Trijata. 
Menyaksikan hal tersebut, Sang Hanuman segera mendekat untuk menyampaikan kerinduan Sang Rama.
Dewi Sita sangat terkejut melihat kedatangan Sang Hanuman, ia awalnya mengira bahwa itu adalah penjelmaan Sang Ravana menjadi seekor kera yang jinak. Setelah melihat Dewi Sita curiga, Sang Hanuman pun menunjukkan cincin kesetiaan Sang Rama. 
Sang Hanuman menyampaikan semua keadaan Sang Rama semenjak mereka berdua terpisahkan dan ia juga menyampaikan bahwa sekarang Sang Rama tinggal di Gunung Maliawan. 
Akhirnya Dewi Sita pun menerima cincin Sang Rama dan segera menitipkan cudamani untuk Sang Rama. Kesedihan Dewi Sita berangsur pergi setelah mengetahui tujuan Sang Rama. Dewi Sita juga menyampaikan kerinduan yang amat dalam kepada Sang Rama. Sang Hanuman sangat senang karena berhasil menjalankan kewajibannya untuk mencari Dewi Sita.
***