Hindu Bali adalah ajaran Hindu Dharma yang berkembang di pulau dewata Bali, dimana dahulu mereka disebutkan merupakan pemeluk dari Siwa Buddha yang ajarannya berhubungan dengan Ketuhanan untuk mengetahui hakekat kebenaran yang sejati.
Dalam setiap upacara yang dilaksanakan biasanya menggunakan ciri khas tersendiri seperti halnya :
- Penggunaan reringgitan sebagai suatu simbol yang memiliki nilai religius dan nilai seni yang tinggi dalam tetandingan banten yang digunakan sebagai bagian dari sebuah yadnya (banten) yang seluruhnya terbuat dari hasil bumi.
- Canang sari, sebagai simbol bahasa Weda untuk memohon kehadapan Sang Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa yaitu memohon kekuatan Widya (Pengetahuan) untuk Bhuwana Alit maupun Bhuwana Agung.
- Gebogan sebagai susunan raka-raka berupa buah dan jajanan yang dihaturkan ke hadapan Hyang Widhi sebagai rasa syukur.
Ibaratnya buah strowberry yang berkwalitas tinggi hanya tumbuh di lahan tertentu. Sama halnya dgn Hindu Bali, sepertinya memang tidak akan bisa tumbuh sempurna di luar Bali, atau menjadi sama seperti yang ada di Bali.
Meskipun semua ritual upakara dan upacaranya dilakukan dengan sama persis, namun terkadang vibrasi kesucian dari tanah dewata ini tidak akan bisa ditiru.
Mungkin ajaran Hindu Bali ini bukan untuk sembarang manusia, tapi hanya diperuntukan bagi mereka yang memang pantas dan mampu menganut dan menjalankannya.
Hadiah utama memang diperuntukan hanya untuk satu orang. Berbeda dengan hadiah hiburan, yang dibagikan dengan jumlah yang banyak.
Hindu Bali adalah hadiah utama bagi segelintir umat manusia. Dan janganlah obral murah keyakinan kita, hanya untuk memiliki banyak pengikut seperti agama lainnya.
***