Vairagya Buddhi

Vairagya Buddhi adalah ketidakterikatan terhadap kesenangan baik yang dilihat, didengar maupun yang dirasakan.

Dalam falsafah timur dikemukakan bahwa kesenangan bukanlah suatu tujuan hidup seseorang. 
Dan amatlah keliru jika kita menduga bahwa kesenangan itu adalah tujuan hidup, sebab dari sekian banyaknya kesulitan yang menimpa seseorang di dunia ini ialah karena adanya pikiran yang keliru bahwa kesenanganlah yang harus di kejar. 
Setiap keadaan suka dan duka, kebahagiaan dan penderitaan merupakan guru bagi kita dalam upaya memperoleh suatu pengetahuan dari pengalaman, yang kemudian akan meninggalkan berbagai kesan yaitu dari karma baik dan buruk yang akan membentuk "karakter atau watak seseorang".
Seperti halnya, dalam setiap kehidupan orang-orang besar, sudah pasti mereka telah menerima pelajaran-pelajaran dari kesusahan bukan dari kesenangan, dan kemiskinan memberikan pelajaran yang lebih berarti daripada kekayaan. 
Semua pengetahuan baik duniawi maupun rohani, ada di dalam pikiran seseorang. 
Dalam banyak hal pengetahuan itu tidak diketemukan karena ia tinggal tertutup, bilamana tutupan itu perlahan-lahan di buka maka kita berkata "kita mengetahui", dan kemajuan dari pada ilmu pengetahuan disebabkan oleh kemajuan dari proses pembukaan pikiran. 
Orang yang lapisan-lapisan pikirannya sudah tersingkap semuanya disebut orang yang sangat mengetahui (Waskita).

Demikian disebutkan dalam cinta Bali berkaitan dengan karma dan watak dimana segala perbuatan ialah karma yang dapat pula diartikan sebagai akibat dari perbuatan; 
Secara batiniah dimaksudkan bahwa apa yang terjadi sekarang adalah sebab dari perbuatan-perbuatan yang lampau.
***