Tuhan adalah sumber hidup dan sumber tenaga, Serta dari Dialah asal segala yang ada ini dan kepadaNya pula segala yang ada ini akan kembali.
Setiap makhluk hidup memiliki sumber hidup yang diperoleh dari Sang Hyang Widhi.
Sang Hyang Widhi meresap dan ada di mana-mana dan tidak berubah-ubah yang disebut Wyapi Wiyapaka Nirwikara.
Karena Sang Hyang Widhi ada di mana-mana, Beliau mampu menghidupi seluruh makhluk hidup yang ada di alam semesta.
Dalam salah satu petikan pendidikan agama Hindu disebutkan,
Ātmān adalah sumber hidup dari segala makhluk hidup. Ātmān juga diartikan sebagai percikan-percikan terkecil dari paramaātmān.
Ātmān juga diartikan sebagai sinar suci dari Brahman (Sang Hyang Widhi).
Setiap yang bernapas mempunyai ātmān sehingga mereka dapat hidup. Ātmān adalah hidupnya semua makhluk (manusia, hewan, tumbuhan, dan sebagainya).
Pustaka suci Bhagavad-gītā VIII.3 menyebutkan sebagai berikut:
aksaram brahma paramam
svabhāvo`dhyātmam ucyate
bhūta-bhāvodbhava-karo
visargah karma-samjñitah
Terjemahan:
Makhluk hidup yang tidak dapat dimusnahkan dan bersifat rohani disebut Brahman, dan sifatnya yang kekal disebut adhyātman, atau sang diri. Perbuatan berhubungan dengan perkembangan badan-badan jasmani para makhluk hidup disebut karma atau kegiatan yang dimaksudkan untuk membuahkan hasil atau pahala.
Selain pustaka suci Bhagavad-gītā yang menjelaskan ātmān, penjelasan terkait ātmān juga dijelaskan dalam pustaka suci Weda Parikrama.
Dalam pustaka suci Weda Parikrama, disebutkan bahwa:
eko devah sarva bhutesu gudhah sarva vyapi
sarva bhutaratma karma dhayaksah sarva bhutadiwasah,
saksi ceto kevalonirgnasca
Satu zat yang bersembunyi dalam setiap makhluk yang mengisi semuanya yang merupakan jiwa batin semua makhluk raja dari semua perbuatan yang tinggal dalam semua makhluk saksi yang hanya terdapat dalam pikiran saya.
- Ātmān yang telah masuk ke dalam tubuh manusia disebut jiwātmān.
- Jivātmān adalah ātmān yang telah masuk ke dalam tubuh dan memberikan kekuatan hidup.
Roh adalah badan astral atau badan halus yang membungkus jiwatman yang telah meninggal. Roh inilah yang akan dilahirkan kembali dengan segala karma wasana-nya.Ātmān yang telah memasuki badan manusia akan terpengaruh sifat-sifat keduniawian. Ātmān yang terpengaruh sifat keduniawian menjadi awidya atau tidak mengetahui jati dirinya.
- Advaita Vedanta memahami ātmān sebagai Brahman seutuhnya sehingga ātmān mempunyai sifat yang sama dengan Brahman.
- Sifat-sifat itu adalah sama-sama berada di mana–mana, tanpa terikat ruang dan waktu, maha mengetahui, tidak berbuat dan tidak menikmati.