Sebagai salah satu kesusastraan Bali tradisional yang memiliki arti yang sangat luas dan dibedakan atas dua pengertian:
Dari pengertian yang kedua, lalu timbul istilah pitutur, tuturina yang berarti dinasehati seperti halnya :
- Tutur Kamoksan Kalepasan, disebutkan penggunaan kajang juga berdasarkan Tri Angga yaitu : nista, madya, utama, utamaning utama.
- Tutur Buddha Sawenang, berisikan tentang dialog antar seorang guru spiritual dalam hal ini Sang Buddha Sawenang dengan keempat muridnya.
Dan sampai saat ini, dalam sebuah karya tulis berkaitan dengan teks yang dimiliki oleh nenek moyang yang memiliki ilai-nilai luhur budaya dikatakan bahwa :
Tergolong tutur cukup banyak dijumpai di masyarakat seperti teks-teks yang sudah banyak dikenal misalnya:
- Tutur Tungked Langit,
- Tutur Jatiswara,
- Tutur Aji Saraswati, berisikan ajaran tentang kesukseman penggunaan aksara.
- Tutur Candrabherawa, ajian kesaktian.
- Tutur Prabhu Santanu dan lain-lain.
***