Transcendent

Transcendent artinya Ia yang tak berwujud dan tidak dapat dilihat dengan kasat mata.
Bersifat sangat rahasia dan abstrak.
Ia tidak tampak, tetapi Ia ada.
Walaupun Ia yang tanpa wujud, dalam Lontar Bhuwana Kosa dikatakan bahwa :
Ia meresapi segala ciptaanNya dan hadir pada segala termasuk meresap pada pikiran dan indriya (sira wyapaka).
Diceritakan pada suatu hari, ada seorang pemuda berkata pada gurunya. Sebagaimana dikutip dari percakapan antara seorang guru sebagai penuntun dengan seorang pemuda dalam salah satu postingan Hindu di fb disebutkan sebagai berikut :
Pemuda: "Guru tolong tunjukkan saya wujud Tuhan!!"
Guru: "Wujud Tuhan yang bagaimanakah yang ingin kau lihat?"
Pemuda:
"Saya tidak tahu guru, pokoknya wujud Tuhan yang menyenangkan hati saya"
Guru: 
"Sekarang pulanglah, pikirkan dulu wujud Tuhan yang seperti apa yang kau inginkan. Setelah kau tahu konsefnya aku akan menunjuķkan wujudNya"
Si pemuda itu lalu pulang. 
Sesampainya di rumah ia terus memikirkan wujud Tuhan. Dari sore hari sampai larut malam, hingga keesokan harinya ia belum menemukan konsef Tuhan yang ia inginkan. 
Dengan rasa putus asa ia menemui gurunya kembali.
Gurunya bertanya, "Bagaimana sudah kau temukan konsefNya?"
Pemuda, "Belum guru. Setiap kali saya pikirkan, yang muncul di pikiran saya wujud Tuhan layaknya berbadan manusia berwajah tampan atau cantik, bermahkotakan emas dan mengenakan busana yang indah"

Sang guru agung menjelaskan, 
"Tuhan tidak berwujud, tetapi dapat menampakkan wujud (dharsan) sesuai yang orang pikirkan. 
Jika orang memikirkan Tuhan dengan wajah yang tampan atau cantik, seperti itulah Tuhan menampakkan diriNya. 
Jika orang membayangkan Tuhan dengan wajah yang menyeramkan, maka seperti itulah Tuhan menampakkan diriNya. 

Sejatinya dikatakan bahwa semua wujud adalah hasil ciptaan dari pikiran seseorang, yang sering disebut sakti. 
Kekuatan yang mengelabui (maya sakti) ini sering muncul dalam pikiran seseorang yang sedang konsentrasi.
Sehingga wujud Tuhan masih dibutuhkan seperti halnya keberadaan arca sebagai sarana untuk lebih memudahkan umat memahami keberadaan Tuhan.
***