Dalam Ajian Tanting Mas disebutkan :
I rarung Nganginang nyincingan kamben, ngrehan megambahan roma tur ngigel. Saking matan ipun ngemijilang geni makebur ring ambarane.Terjemahannya :
I Rarung menuju ke timur mengangkat kain, ngrehan mengurai rambut dan menari. Dari matanya mengeluarkan api berkobaran di langit.Diceritakan, sepeninggalan suaminya Tanting Mas kemudian ganti nama menjadi Walunateng Dirah.
Pada suatu hari ada masyarakat sudra yang bersuami istri bernama Madusegara menghadap pada Walunateng Dirah untuk berguru tapi Walunateng Dirah salah tanggap karena dikiranya akan mengajaknya perang tanding.
Mereka pun diusir bagai seekor anjing dan suaminya diteluh akhirnya meninggal.
Karena cintanya dengan suami maka Madusegara tinggal di atas gundukan kuburan suaminya. Dia pun akhirnya didatangi oleh Bhatari Durgha dan diberi anugrah kesaktian lebih tinggi dari Walunateng Dirah (Madusegara tingkat 11, Walunateng Dirah tingkat 9). Walunateng Dirah pun akhirnya kalah, menyembah mohon ampun agar tidak dibunuh.
Lalu Walunateng Dirah menghadap Dewi Durgha untuk bertanya kenapa Madusegara memiliki kesaktian di atasnya.
Lalu Walunateng Dirah menghadap Dewi Durgha untuk bertanya kenapa Madusegara memiliki kesaktian di atasnya.
Dewi durgha menjelaskan, karena dulu Walunateng tidak mau menerima Madusegara menjadi muridnya.
Pada akhirnya kesaktian Madusegara pun dipotong 4 tingkat menjadi murid Walunateng Dirah yang kemudian bernama I Rarung.
***