Timpal adalah teman dalam bahasa balinya yaitu mereka yang sangat berharga dalam hidup ini.
Dimana sikap maitri sebagai prilaku manusia yang suka mencari persahabatan atas dasar saling hormat - menghormati.
Pada jaman dahulu juga diceritakan, bahwa Dewi Sukesi pernah bertanya pada para rsi, “ Meliputi apa saja dosa-dosa itu dan kapan seorang pendosa mendapat neraka ?”
Dijawab oleh para rsi beberapa diantaranya disebutkan yaitu :
Dijawab oleh para rsi beberapa diantaranya disebutkan yaitu :
Mereka yang tidak akur dengan teman, sahabat dan saudara.
Juga sebagai sebuah dosa jika kita membuat seseorang tidak bahagia.
Sebagai umat Hindu Dharma, kita juga diajarkan untuk selalu bersikap bersahabat kepada siapapun. Sikap bersahabat ini, jika berhasil kita terapkan, akan menciptakan kedamaian dalam hidup.
Sejatinya tidak ada musuh di luar diri kita karena sesungguhnya musuh itu bercokol dalam diri setiap orang.
Apapun perilaku orang lain terhadap kita, sebagai seorang sahabat sejati, kita akan tetap menresponnya bagaiamana layaknya seorang sahabat.
Jika sahabat kita melakukan kesalahan, kita tidak akan mendendam ataupun membencinya.
Malahan kita akan segera bisa memaafkannya (atau ampura dalam bahasa Balinya).Dalam memilih Sahabat dalam Implementasi Konsep Perkembangan Nitisastra Zaman Hindu Kuno Terhadap Zaman Modern dikatakan bahwa :
Sahabat yang sejati adalah sahabat yang selalu datang dan menyelamatkan seseorang dalam keadaan apapun.
Seperti halnya diceritakan dalam sebuah dongeng kawan sejati;Dan janganlah terlalu cepat membuat kesimpulan dengan mengatakan nasib baik atau malang pada sahabat yang tertimpa masalah karena itu disebut dengan kumitra..
Seseorang yang selalu memuji dan menyenangkan hati kita belum tentu kawan yang baik, tetapi yang memikirkan dan bersedia menunjukkan kekurangan walaupun menyakitkan & membantu kita, itulah kawan sejati !
***