Arcanam adalah bhakti dan puja melalui sarana arca dalam berbagai wujud dan simbol sebagai anugrah pemberian dewata.
- Dalam mantram panca sembah bait ke 4 diucapkan :
........... arcanam sarwà pùjanam namah sarwà nugrahaka, Engkau adalah pujaan segala pujaan, hamba memujaMu sebagai pemberi segala anugrah.
- Sebagai bhakti sejati untuk memuja Tuhan dengan sarana arca “Arcanam” disebutkan bahwa bhakti dengan jalan perhormatan terhadap simbol-simbol atau nyasa Tuhan seperti membuat Pura, Arca, Pratima, Pelinggih, dll, bhakti penguatan iman dan taqwa, menghaturkan dan pemberian persembahan terhadap Tuhan dimana dalam kutipan Çloka Ajaran Bhakti Sejati dalam Rāmāyana maksudnya yakni bhakti dengan cara memuja pratima sebagai media penghubung dan penghayatan kepada Tuhan.
Kita ketahui bersama bahwa Tuhan itu bersifat abstrak/nirguna, susah kita menebak dan menghayalkan perwujudan Tuhan karena sesungguhnya Tuhan itu tak berwujud.
Jadi untuk menguatkan keyakinan kita kehadapannya, kita diberi jalan memuja-Nya dengan mewujudkan beliau ataupun manifestasi beliau dengan Arca.
Dengan jalan ini, jika rasa bhakti yang kita miliki untuk-Nya sangatlah besar tidak dipungkiri lagi kita melayani dan menyembah Tuhan melalui perwujudan suci yang disebut dengan Arca akan menjadi lebih nyata dan memberikan perasaan rohani yang sangat dalam.
Arcanam sebagai bagian dari Nawa Widha Bhakti untuk mendekatkan diri kepada Hyang widhi melalui simbol-simbol suci keagamaan juga dikatakan bahwa :
Arcanam sebagai bagian dari Nawa Widha Bhakti untuk mendekatkan diri kepada Hyang widhi melalui simbol-simbol suci keagamaan juga dikatakan bahwa :
Hendaknya setiap manusia juga wajib menghormati dan menjaga kesucian Pura sebagai lambang/simbol perwujudan Sang Hyang Widhi, karena melalui simbol tersebut manusia lebih dekat dengan Tuhan dan manifestasi-Nya.
Melalui simbol melakukan pemujaan sebagai wujud rasa bhakti kehadapan Sang Hyang Widhi, maka dibuatkanlah Pratima atau Patung.
***