Memunjung adalah sarana bhakti anak terhadap guru rupaka yaitu merupakan salah satu tradisi di Bali yang bertujuan untuk :
Beberapa jenis punjung dalam kutipan artikel sutagiri, punjung yang dibawa pada hari tertentu yaitu :
- Mempererat tali persaudaraan;
- Saling dapat mengingatkan;
- Bahwa mereka masih bersaudara.
Beberapa jenis punjung dalam kutipan artikel sutagiri, punjung yang dibawa pada hari tertentu yaitu :
- Punjung harian,
- Punjung rerahinan (piodalan ataupun hari raya),
- Punjung yang dibawa pada hari tertentu kepada para leluhur. Biasanya dibawakan punjung pada hari rerahinan di setra.
- Di sana yang membawa punjung kemudian secara bersama-sama menikmati punjung di setra.
- Dan kalau misalnya tak sempat membawa punjung tersebut, maka punjung tersebut dipersembahkan di rumah di bale delod atau bale dangin, dan biasanya memunjung di bawah, sesuai dengan statusnya masih dikubur atau belum diaben.
- Dari sini sang pitra dipanggil dengan menyebut namanya atau sebutan lain, diharapkan untuk bisa pulang sejenak menikmati persembahan punjung yang disuguhkan kepadanya dengan harapan mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan di alam sana.
- Sarana penyucian bahwa agar yang dihaturkan tersebut memiliki kesucian, termasuk juga kalau misalnya para leluhur yang tak sempat hadir pulang ke rumah,
- Agar sari-sari atau amerta dari punjung tersebut sampai kepada para leluhur semunya dimanapun berada, sehingga leluhur menjadi senang dan berkenan.
- Tadisi memunjung di hari raya galungan dalam artikel imadewira.com yang dilaksanakan,
- Oleh seorang perempuan yang sudah menikah keluar,
- Dijalankan secara terus menerus semampu menjalankannya.
- Tidak peduli orang tua atau sang anak sudah tidak ada lagi.
- Tradisi memunjung ini akan dilanjutkan dan diteruskan oleh anak cucunya.
- Saat hari raya pagerwesi di beberapa daerah juga dilaksanakan tradisi memunjung yang sesuai dengan desa kala patra setiap daerah, seperti halnya tradisi memunjung untuk menghormati dan mengenang para leluhur yang di daerah Buleleng Bali dilaksanakan pada saat hari raya Pagerwesi yang sama halnya dengan penjelasan tradisi memunjung saat hari raya di jawa dan bali, artikel Bale Bengong dalam berbagi informasi tentang Bali sebagaimana dijelaskan,
- Biasanya keluarga yang masih hidup akan mendatangi setra
- dengan membawa persembahan yang agak lumayan besar.
- Kemudian seluruh keluarga yang ikut makan bersama-sama, seakan - akan masih eksisnya mereka dengan para leluhur yang telah tidak berwujud fisik.
- Hubungan pun masih tetap dijalin agar baik yang masih hidup maupun yang sudah tiada untuk bisa saling menjaga dan mendoakan satu dengan lainnya.
***