Nasi Penek adalah lambang dari keteguhan atau kekokohan bhatin dalam mengagungkan Tuhan yang dalam diri manusia sebagai simbol Sumsuma dan Pinggala yang menyangga agar manusia tetap eksis sebagaimana dijelaskan dalam tetandingan banten pejati, cara membuat dan kajian filosofis yang dirilis oleh Hindu Bali di Fb disebutkan
terbuat dari nasi yang dibentuk sedemikian rupa sehingga berbentuk bundar dan sedikit pipih.
Dalam rangkaian upacara yadnya juga ditambahkan nasi penek untuk kelengkapan tetandingan banten seperti misalnya :
- Banten sesayut tulus dadi yang digunakan dalam upacara pegedong-gedongan untuk mensucikan sthula sarira yang dilaksanakan pertama kali sejak tercipta sebagai manusia.
- nasi penek mecongger bawang jahe matusuk yang digunakan dalam banten durmangala yang yang bertujuan untuk menjauhkan dari segala macam masalah negatif.
- Penek kuning dalam purnama kapat sebagai kelengkapan untuk sembah bhakti kepada Hyang Kawitan dengan mengaturkan bebanten serba suci.
- Nasi penek atau disebut telompokan dalam penggunaan persembahan ajuman sebagai wujud dari rasa bhakti yang setulus-tulusnya.
- dll
***