Tumpang Salu adalah tempat jenasah sebagai simbolik yang berarti bahwa orang yang meninggal itu tidak lagi dibumi melainkan lebih di atas atau berada diambara, biar bisa atmanya menemukan kesucian.
- Tumpang salu dibuat dari tiying gading, seumpama tempat tidur, divan/ jenasah, sementara disemayamkan dirumah / dibalai upacara menunggu penyelesaian upacara selanjutnya.
- Sedangkan perlengkapan lainnya seperti :
- Pelengkungannya sebagai penutup tumpang salu yang dibuat dari sabitan bamboo yang diulat seperti bedeg jarang sebitnya memakai belalimbingan, panjanganya sampai menutup tumpang slalu, jadi tumpang slalu tidak kelihatan.
- Sanggah tutuan kecil diletakkan di sebelah kanan jenasah di dulu (diluanan) sanggah Prajapati tempat ngunggahang banten suci alit asoroh.
- Artinya : Sanggah tutuan linggih Ida Betara Brahma dening Ida Sang Mekarya isarwa mahurip itu, sebabnya Ida Sang astiti biar bisa kembali ring sangkanparan.
Demikian disebutkan dalam sumber kutipan Pitra Yajna2000 yang berkaitan dengan upacara pitra yadnya sebagai kewajiban suci kepada para leluhur yang pada akhirnya akan sampai juga pada Tuhan.