Sangkanparan

Sangkanparan berasal dari kata Sangkan & Paran;
yaitu asal dan tujuan dari segala sesuatu yang ada di dunia ini yang dipuja melalui pelinggih kemulan taksu.
Dalam bahasa kawi, Sangkan-paran dimengerti sebagai sesuatu yang tidak personal, impersonal, yang disebut rat, dunia atau dumadi. Berkaitan dengan Tradisi Hindu, oleh PHDI disebutkan bahwa :
Itulah yang disebut zat kosmis atau jiwa alam, yang juga dinamakan sunyi, suwung atau ketiadaan, kehampaan.
Seperti halnya dalam filosofi dalam upacara pitra yadnya :
Artinya : Sanggah tutuan linggih Ida Betara Brahma dening Ida Sang Mekarya isarwa mahurip itu, sebabnya Ida Sang astiti biar bisa kembali ring sangkanparan atau Sang Hyang Sangkan paraning Numadi yang merupakan asal dan kembalinya semua yang ada ini.
Dengan adanya tempat pemujaan Kemulan Taksu pada setiap rumah tangga Hindu di Bali dalam studi budaya dan pembangunan disebutkan bahwa :
Maka dengan pemujaan ini tidak saja memberikan kebebasan memuja Sangkan Paran sesuai keyakinan rumah tangga,
tetapi juga menuntun setiap anggota rumah tangga selalu ingat dan memuja Sangkan Paran, leluhur, Tuhan yang merupakan awal dari Sangkan Paran/ Causa Prima.
Karena adanya taksu akan dapat menuntun anggota rumah tangga untuk selalu ingat kepada profesi, memuja Spirit/Roh profesi, menjaga etika profesi, apapun profesi yang dijalani.
Kalau rumah tangga selalu ingat dan memuja Kemulan Taksu maka maka rumah tangga tersebut akan senantiasa diberkati Tuhan dan Spirit profesi, sehingga setiap anggota akan selalu berbuat terbaik dalam profesi yang dijalaninya yang menuntun menuju keberhasilan.
Semoga semua orang selalu ingat kepada Sangkan Paran yaitu asal dan tujuan hidup kita dan dapat berbuat terbaik melalui profesi / swadharma masing-masing.
***