Penyugjug (Panyugjug) adalah terbuat dari carang dapdap cangga tiga sebagai sarana penuntun yang biasanya digunakan dalam upacara yadnya seperti :
- Dalam mendem pedagingan sebagaimana dijelaskan oleh luhmade blog's disebutkan Penyugjug ini dilengkapi dengan benang tukel mejinah 225, kris mebakang- bakang cawan sutra anggen pengedukan.
- Dalam Yama Purwa Tattwa disebutkan Panyugjug ini digunakan sebagai jalan penuntun yang paling depan dalam upacara ngaben.
Khususnya dalam pembuatan Padmasana, alat penyugjug ini selengkapnya juga dijelaskan pula stiti dharma online khususnya dalam Padmasana - Rewriting Version terdiri dari sebuah
tangkai dapdap yang bercabang tiga, sebuah mangkuk kecil, cicin bermata
mirah dan sebuah keris yang juga dilengkapi dengan :
- Sebuah bata merah bergambar bedawangnala di mana punggungnya bertulis aksara suci “Ang” . Sebuah bata merah lain bergambar padma bertulis dasa aksara: sa, ba, ta, a, i, na, ma, si, wa, ya. Sebuah batu bulitan bertulis tri aksara: ang, ung, mang.
- Sebuah klungah nyuh gading bertulis ong-kara. Kelungah dikasturi airnya dibuang lalu ke dalamnya dimasukkan sebuah kwangen berkulit keraras, berisi pis kepeng 33 buah, bertulis ongkara-amertha.
Semua banten dalam mendem pedagingan di atas setelah diupacarai
dan disembahyangi, dimasukkan ke dalam lobang dasar bangunan;
selanjutnya batu-batu dan adonan semen dapat dicor di atas banten-banten
itu.
***