Walaupun usia Weda sebagai sumber dan kitab suci Hindu sudah sangat tua, namun disebutkan ajaran yang terkandung didalamnya ternyata sangat relevan dengan perkembangan zaman yang lebih jauh dapat ditegaskan melalui sifat Weda yaitu sebagai berikut :
- Weda itu tidak berawal, karena Weda sebenarnya merupakan sabda Tuhan yang telah ada sebelum alam semesta ini diciptakan olehNya.
- Weda tidak berakhir karena ajaran Weda berlaku sepanjang zaman, mengingat Weda tidak berawal dan berakhir sehingga Weda disebut anadi ananta (abadi).
- Weda berlaku sepanjang zaman,
- Maksudnya dari manusia pada zaman prasejarah sampai manusia modern, dari manusia dengan kecerdasan tinggi maupun rendah.
- Weda akan memberikan penjelasan mengenai Tuhan dan Alam Semesta ini, sesuai dengan kemampuan daya pikir manusia sendiri.
- Weda itu disebut Apauruscyam¸ artinya
- Weda itu tidak disusun oleh manusia melainkan diperoleh atau diterima oleh orang-orang suci atau para maharsi.
- Oleh karena itu, Weda bukan agama budaya dan bukan hasil ciptaan manusia.
Weda mempunnyai keluwesan, tidak kaku namun tidak berubah inti dan hakikatnya.
Weda dapat diumpamakan sebagai bola karet yang melengket, kemanapun ia digelindingkan, maka tanah yang dilalui itu akan melengket, memberikan warna baru pada bola karet itu, namun inti karet itu sedikitpun tidak berkurang, demikian pula bentuknya yang bundar hanya warna yang berubah sesuai dengan daerah yang dilalui.
Namun, bebagai pendapat ditemukan dalam dunia penelitian yaitu mengenai kapan wahyu Tuhan tersebut diturunkan. Hal ini banyak mengundang pendapat baik dari sarjana Barat maupun para sarjana Timur.
Pada mulanya Weda diterima secara lisan dan disampaikan pula secara lisan, karena mengingat pada saat Weda itu diturunkan belum dikenal tentang tulisan.
Setelah manusia mengenal tulisan barulah wahyu tersebut di paparkan dalam bentuk mantra-mantra oleh Maharsi Wyasa atau Krsnadwipayana, beliau menyusun atau menuliskan kembali ajaran Weda tersebut kedalam empat himpunan (Samhita) yang dibantu oleh empat orang siswanya.
Banyak sekali para ahli yang berpendapat tentang kapan Weda diturunkan, diantaranya yaitu:
- Vidyaranya mengatakan sekitar 15.000 tahun Sebelum Masehi.
- Lokamanya Tilak Shastri menyatakan 6000 tahun Sebelum Masehi.
- Bal Gangadhar Tilak menyatakan 4.000 tahun Sebelum Masehi.
- Dr. Haug memperkirakan tahun 2.400 tahun Sebelum Masehi.
- Max Muller menyatakan sekitar 1.200-800 tahun Sebelum Masehi.
- Heina Gelderen memperkirakan 1.150-1.000 tahun Sebelum Masehi.
- Sylvain Levy memperkirakan 1000 tahun Sebelum Masehi.
- Stutterhein memperkirakan 1000-500 tahun Sebelum Masehi.
Demikian pendapat para sarjana memperkirakan mengenai masa / kronologi turunnya wahyu Tuhan yang sudah sangat tua itu dan sampai saat ini ajaran Weda masih relevan menjadi sumber ajaran suci dan senantiasa menjadi pegangan bagi umat Hindu.
***